6 Langkah Sehat Cerdik Selama Ramadan Ala Dosen Unusa
Surabaya, memorandum.co.id - Menyambut bulan Ramadan, Dwi Handayani, dosen sekaligus Kepala Program Studi (Prodi) S1 Kesehatan Masyarakat Unusa membeberkan kiat-kiat menjaga kondisi kesehatan tubuh agar tetap optimal. Menjalani bulan puasa di tengah cuaca ekstrim saat ini, menurutnya dengan menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dapat menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat. Dia memiliki segudang tips untuk menjaga kesehatan dengan cara Cerdik. "Cerdik merupakan gabungan enam langkah jitu menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrim seperti saat ini. Enam langkah tersebut yakni Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet gizi seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres," papar Dwi, Rabu (14/4/2021). Dwi menjelaskan, langkah Cerdik ini dilakukan sebagai upaya menjaga kesehatan selama cuaca ekstrim di bulan Ramadan. Langkah cerdik yang pertama adalah cek kesehatan secara berkala, menurutnya ini sangat penting dilakukan masyarakat. "Jangan hanya datang ke pelayanan kesehatan jika sudah sakit, tapi pengecekan kesehatan secara berkala ini sangat penting, terlebih yang memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung, dan penyakit kronis lainnya," jelasnya. Mengawali bulan Ramadan, masyarakat yang memiliki riwayat penyakit dapat mengecek kesehatan dan konsultasi pada dokter untuk mengatur pola minum obat dan pola diet yang tepat selama bulan puasa. "Sedangkan bagi yang tidak memiliki gangguan kesehatan, dapat melakukan cek kesehatan sederhana seperti cek berat badan, lingkar perut, dan tekanan darah," ungkap Dwi. Lalu langkah kedua, enyahkan asap rokok. Momentum bulan puasa bisa dijadikan oleh seorang perokok untuk mengurangi menghisap rokoknya, "lebih bagus lagi melalui bulan puasa, hal ini bisa menghentikan kebiasaan merokok dan seterusnya," sebutnya. Langkah ketiga, rajin aktivitas fisik. Selama bulan puasa bukan menjadi penghalang kita untuk malas gerak (mager) atau bermalas-malasan. Meskipun sedang berpuasa, aktivitas fisik harus tetap dilakukan. "Kita bisa melakukan aktivitas yang tidak terlalu berat, seperti jalan santai atau bersepeda selama 30 menit saja sudah cukup," katanya. Langkah keempat melalui diet gizi seimbang. Bulan puasa menjadi godaan tersendiri untuk bisa mengontrol makanan maupun minuman yang dikonsumsi. "Kebanyakan masyarakat banyak mengonsumsi gorengan dan minuman serba manis. Perlu diingat, jika mengonsumsi gula dan lemak berlebihan itu tidak baik bagi kesehatan, karena berisiko terhadap penyakit degenerative," bebernya. Dwi juga menambahkan, perlunya mengontrol asupan gula dan lemak. Maka mengonsumsi buah menjadi salah satu alternatif untuk berbuka puasa dibandingkan gorengan. Sedangkan yang tidak boleh dilewatkan juga ialah mengatur asupan air minum hingga memenuhi kebutuhan minimal 1,5 – 2 liter perhari, untuk mencegah tubuh dehidrasi. "Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dapat membagi porsi minum pada saat berbuka, sebelum tidur, dan pada saat sahur," ulasnya. Kelima, perlunya istirahat cukup untuk menjaga kesehatan selama bulan puasa. Tidak dipungkiri, bulan Ramadan, banyak masyarakat bersemangat untuk mengejar amalan ibadah setiap waktu, namun tidak memperhatikan tubuh yang memerlukan waktu istirahat untuk menjaga daya tahan tubuh. "Kita perlu mengambil waktu sedikit untuk istirahat, sehingga tubuh kita kembali optimal," ungkap Dwi. Langkah keenam, dengan mengelola stres selama bulan puasa, hal ini sebagai moment untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena ini menjadi salah langkah untuk mengelola stres. "Pendekatan spiritual seperti ini dapat menjadi salah satu upaya untuk mengelola stres menjadi lebih baik lagi," kata Dwi. Dengan menerapkan tips CERDIK selama bulan Ramadan, ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga daya tahan tubuh, sehingga ibadah semakin lancar dan lebih khusyuk. "Selain itu, kondisi saat ini masih dalam situasi pandemi jadi protokol kesehatan tetap diterapkan dalam kegiatan kita sehari-hari," pungkasnya. (mg3)
Sumber: