Maksimalkan Vokasi, Diksi “Kawinkan” 33 Lembaga
Malang, Memorandum.co.id - Kesesuaian dunia usaha, dunia industri dengan para satuan pendidikan sebagai penyedia Sumber Daya Manusia (SDM), mutlak dibutuhkan. Bahkan, bisa dikawinkan hingga menghasilkan SDM handal. Bisa memberikan kepuasan semua.pihak. Karena dengan begitu, akan bisa menciptakan kenyamanan semua yang terkait. Pada akhirnya, produktivitas kinerja akan bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Dirjen Kemendikbud RI), Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D, saat memberikan arahan di penutupan Sarasehan Pendidikan Vokasi Dalam Rangka Pembangunan SDM Unggul dan Peningkatan Daya Saing Bangsa, oleh Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronik (BBPPMPV BOE) Malang, Sabtu (10/04/2021). Semua itu, untuk mempertajam link and match (keselarasan dunia usaha / industri) dengan penyedia SDM. Hingga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 33 lembaga. Meliputi pendidikan tinggi vokasi, lembaga khusus dan pelatihan, dunia usaha dunia kerja (iduka), dan satuan Dinas Pendidikan. "Ini sebagai upaya khusus, dengan “mengawinkan” berbagai lembaga melalui MoU. Dan harus ditindaklanjuti," terangnya, yang didampingi Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Dr. Ahmad Saufi, S.Si., M.Sc. Untuk itu, sebagai salah satu tindak lanjut, dengan menajamkan kurikulum yang disusun bersama. Bahkan, dunia industri, ikut memberikan materi siswa didik. Dengan menjadi guru dan dosen. Diharapkan, bisa mempercepat perwujudan program. Lebij lanjut ia menjelaskan, akan mendesain fast track (jalur cepat) di dunia pendidikan, yakni SMK D2 Fast Track. Masa studinya setelah SMK, ditambah 1 semester dan magang satu tahun di industri. Sehingga lulus sudah berijazah D2. Sedangkan D3 di-upgrade menjadi D4 atau sarjana terapan. Namun, itu terserah kampusnya. "Kurikulum SMK dipertajam. Lebih adaptif soft skillnya meningkat. Kita harapkan mulai semester depan tahun ini sudah mulai,” lanjutnya. Ia berharap, lulusan SMK semakin banyak yang BMW: bekerja, melanjutkan studi dan bisa berwira usaha. Tidak banyak pengangguran. Melanjutkan studi dan berwirausaha. Dengan bersinergi dengan pihak lain. Sementara itu, Dr. Ahmad Saufi menerangkan, peran BBPPMPV BOE sangat besar. Salah satunya mewadahi pertemuan antara penyedia jenis pekerjaaan serta kesiapan tenaga kerja. "Seperti saat ini, yang hadir adalah dari berbagai daerah di Indonesia. Itu artinya, jaringannya sudah cukup kuat dan luas. Nantinya, hal yang sama juga akan dilakukan. Mengingat, ada beberapa hal teknis, yang harus dibicarakan lagi. Sehingga, pada akhirnya, ditemukan kesesuaian pelaku usaha dan pegawai," lanjutnya. Plt Kepala BBPPMPV BOE Malang, Dr Ir Abd Rochim, menjelaskan, MoU itu sudah dilaporkan ke Dirjen Kemendikbud. Menurutnya, link and match itu sangat penting. “Sebagaimana disampaikan Pak Dirjen, harus terus disosialisasikan pada masyarakat,” terangnya. Llink and match itu, mulai dari dunia pendidikan vokasi, industri, dan dunia usaha. Semuanya bergerak untuk kemajuan bangsa Indonesia. "Semua stakeholder harus dilibatkan. Karenanya, dilakukan MoU," pungkasnya. (edr)
Sumber: