Persiapan Kuliah Tatap Muka, Ratusan Dosen dan Staf Untag Surabaya Divaksin
Surabaya, memorandum.co.id - Dalam rangka mengentaskan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19, sekaligus mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM), sebanyak 599 dosen dan staf Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjalani vaksinasi, Senin (29/3/2021). Bertempat di Plasa Proklamasi, Gedung Graha Wiyata Untag Surabaya, vaksinasi digelar atas kerja sama antara Untag Surabaya, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan Puskesmas Menur. "Vaksinasi kali ini merupakan vaksin gelombang kedua untuk dosen dan karyawan usia produktif. Sebelumnya sebagian dosen sudah menjalani di Puskesmas Menur, karena masih ada banyak dosen yang akan divaksin, agar lebih terkoordinir maka dilakukan di kampus saja," kata Rektor Untag Surabaya Mulyanto Nugroho seusai divaksin. Di sela-sela proses vaksinasi, Supangat, dosen Teknik Informatika mengungkapkan, digelarnya vaksinasi di kampus lebih terkoordinasi dan bisa menerapkan jaga jarak karena tempatnya yang luas. "Vaksin ini juga untuk persiapan blended learning yang diterapkan kampus. Jadi, regulasi yang disampaikan pak rektor akan dilakukan pembelajaran 50 persen tatap muka, sisanya daring. Jadi, vaksinasi ini mengantisipasi pembelajaran tatap muka," jelasnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Menur dr Medyana Puspita menjelaskan, bahwa tidak ada dosen yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) usai disuntik vaksin AstraZeneca. "Alhamdulillah tahap I yang diikuti 194 dosen berlangsung aman dan lancar, InsyaAllah tidak ada KIPI untuk hari besok dan selanjutnya," tuturnya. Adapun 405 dosen Untag Surabaya yang belum tervaksin akan terus dituntaskan dan dilakukan proses vaksinasi semaksimal mungkin. "Kita terhambat di SIMPUS (sistem informasi puskesmas, red), jadi meminta data awal supaya bisa mendapat e-ticket dulu, setelahnya kita perlu meng-input data manajemen mulai dari diagnosa sampai dengan rekap pelaporan data itu harus masuk semua," jelasnya. Terkait penuntasan vaksinasi bagi dosen dan staf Untag Surabaya, Medyana menyebut inginnya diselesaikan dalam waktu dua hari "Tapi tidak ada tenggat waktu, jadi kita fleksibel saja. Untuk besok persiapannya mungkin akan menambah staf dan melakukan proses vaksinasi lebih pagi," paparnya. (mg-3/fer)
Sumber: