Rektor UMG Minta Hormati Putusan Sengketa Pilpres 2019
GRESIK - Sidang sengketa perkara hasil pemilihan umum (PHPU) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) terus menjadi sorotan sejumlah pihak. Sidang tersebut terus mendapatkan pengawalan dengan baik. Namun demikian, apapun hasil yang telah dikeluarkan MK nanti harus dihormati. Tanggapan tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Prof Dr Ir Setyo Budi, MS. Menurutnya, semua pihak harus berbesar hati dalam menanggapi hasil sengketa Pilpres 2019. Apapun hasil yang dikeluarkan MK harus diterima dengan lapang dada. Dirinya juga meminta kepada seluruh pihak untuk mengawal sidang di MK dengan damai. Menjaga kerukunan satu dengan yang lain. Jangan sampai ada perpecahan. "Mari kita tingkatkan ukhuwah Islamiyah dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI," katanya. Pihaknya menolak segala bentuk aksi kerusuhan yang terjadi pasca Pemilu 2019. Kerusuhan yang terjadi di Jakarta 21-22 Mei lalu merupakan aksi yang tidak terpuji dan merugikan banyak pihak. Termasuk masyarakat umum. "Apapun bentuk aksi kerusuhan harus ditolak. Negara kita adalah negara hukum. Mari bersabar menunggu proses hukum yang sedang berjalan di MK. Keamanan dan ketertiban (kamtibmas) di setiap wilayah harus tetap dijaga dengan baik demi NKRI," ujar Prof Setyo Budi. Senada juga disampaikan oleh sejumlah mahasiswa dari perwakilan unit kegiatan mahasiswa (UKM) UMG. Mereka juga menolak adanya aksi kerusuhan pasca Pemilu 2019 di Jakarta. Yang berdampak pada aksi pembakaran Poksek di wilayah Jawa Timur. "Persatuan dan kesatuan lebih penting dalam menjaga stabilitas keamanan. Jangan terpengarun isu apapun yang berdampak pada aksi kerusuhan. Mari bersama-sama menjaga Kamtibmas di wilayah Gresik, Jawa Timur dan Indonesia," pungkasnya. (an/har/udi)
Sumber: