Tergoda SPG, Istri Ditinggal Nikah Lagi (1)

Tergoda SPG, Istri Ditinggal Nikah Lagi (1)

Kepergok Jalan Bersama Perempuan di Mal

Malang nasib Ida (nama samaran). Harapannya menjalani rumah tangga sakinah, mawadah, warohmah mesti kandas gara-gara suaminya, Bima (nama samaran juga), kecantol sales promotion girl (SPG) rokok. Ida tidak menduga kesetiaan Bima hancur seketika oleh rayuan perempuan lain. Padahal, selama empat tahun menikah, Bima tidak sekali pun bertingkah aneh. "Orangnya kalem. Jujur. Selalu menunjukkan rasa sayang dan cintanya kepadaku," ucap Ida, lirih. Perselingkuhan Bima terbongkar setelah Ida mengetahui dengan mata kepalanya sendiri. Bima tepergok jalan berdua dengan seorang wanita di sebuah mal. "Tahu dia jalan sama perempuan, aku langsung datangi. Dia beralasan perempuan itu anak buahnya. Katanya mau pasang reklame rokok ke manajer mal," katanya. Memang, Bima adalah supervisor salah satu rokok di Surabaya.  Tentunya dia punya anak buah. Jadi, saat itu Ida mempercayainya. "Aku percaya saja saat itu. Tidak ada kecurigaan apa pun, karena aku tahu pekerjaan Bima. Yang membuat aku semakin percaya, Bima memperkenalkan aku sebagai istri," ungkapnya. Sejak saat itu Bima mulai berubah. Semakin sering sendiri dan asyik dengan handphone-nya. Setiap ditanya, Bima selalu menjawab semua baik-baik saja.  "HP yang biasanya tidak dikunci, sekarang dikunci tanpa sepengetahuanku. Tapi aku tetap saja tidak menaruh curiga. Bima memang selalu memberikan alasan yang menurutku masuk logika," terangnya. Beberapa bulan kemudian, Bima semakin menunjukkan perubahan. Dia yang biasanya pulang paling lambat pukul 17 00 menjadi pulang larut malam. "Biasanya pulang tepat waktu, tetapi sejak kejadian itu pulangnya selalu larut malam," bebernya. Ida sempat mempertanyakan kepada Bima. Tetapi, sekali lagi Ida mendapatkan jawaban yang masuk akal. "Katanya lembur, mempersiapkan even promosi. Dia menunjukkan kertas selebaran yang isinya soal even itu. Saya percaya lagi," ujarnya. (mg5/jos, bersambung)   Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasih  

Sumber: