Suami Terpapar Paham Radikal, Istri Ditinggalkan (1)

Suami Terpapar Paham Radikal, Istri Ditinggalkan (1)

Sering Mengikuti Pengajian di Masjid Pasca Di-PHK

Setiap suami-istri selalu berharap pernikahannya berjalan lancar. Namun, yang namanya pernikahan tentu tidak pernah lepas dari cobaan. Putri (nama samaran), misalnya. Dia menikah dengan Putra (nama samaran juga) empat tahun tahun lalu. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang buah hati bernama Zahra Aulia, yang kini berumur dua tahun lebih. Putra adalah teman kuliah Putri. Semasa kuliah, Putri mengenal Putra saat mengikuti sebuah ekstrakurikuler perkumpulan mahasiswa di kampusnya. Sejak itu mereka berpacaran. "Aku merasa beruntung karena Putra terlihat religius. Dia orangnya sangat sabar. Oleh karena itu aku langsung menerimanya saat menyatakan ingin menjadikan aku sebagai istrinya setelah lulus kuliah," tutur Putri. Setelah menikah, Putra bekerja di salah satu gerai minimarket. Sedangkan Putri mengajar les privat untuk siswa sekolah dasar (SD) di sekitar rumah kosnya. "Setahun aku mengajar les privat. Hanya sebagai pengisi waktu luang, karena Putra juga bekerja," ucapnya. Enam bulan berselang, Putri akhirnya hamil. Pada saat umur kehamilannya mencapai tujuh bulan, dia berhenti mengajar les privat. "Aku berhenti mengajar. Putra tetap bekerja," kata dia. Setelah Putri melahirkan, dua bulan kemudian ada perubahan yang terjadi pada diri Putra. Itu terjadi setelah ada pengurangan karyawan di gerai minimarket itu. "Putra di-PHK. Meski mendapat pesangon, tapi nilainya tidak besar. Putra sedikit goyah. Dia banyak diam. Aku mencoba memberikan semangat," ungkapnya. Setelah di-PHK, Putra menjadi sering ke masjid di dekat rumah kos mereka. Dia sering pula mengikuti pengajian-pengajian yang entah siapa penceramahnya. "Aku hanya bisa pasrah melihat Putra demikian. Tetapi aku berpikir mungkin itu lebih baik daripada Putra keluar untuk ke tempat-tempat maksiat," ujarnya. Beberapa bulan kemudian penampilan Putra berubah. (mg5/jos, bersambung)     Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasih  

Sumber: