DPRD Surabaya: Pembelajaran Online Mendepresiasi Kompetensi Siswa

DPRD Surabaya: Pembelajaran Online Mendepresiasi Kompetensi Siswa

Surabaya, memorandum.co.id - PPKM mikro resmi diperpanjang dan terhitung sudah memasuki tahap ke-4. DPRD Kota Surabaya menilai, adanya program tersebut terbukti efektif dalam menurunkan angka positif kasus Covid-19. "Tidak hanya Surabaya saja, tapi seluruh Jatim juga terlihat ada penurunan jumlah kasus perharinya. Ini berarti efisien dalam memutus mata rantai Covid-19," ujar Wakil Ketua DPRD Surabaya A Hermas Thony, Senin, (22/3/2021). Namun, program PPKM Mikro hanya sebatas menangkal. Sementara dampak pandemi Covid-19 masih terasa. Seperti misalnya pada sektor pendidikan yang berjalan tidak maksimal. AH Thony menyebut, pembelajaran daring selama ini kurang mengena. Akibatnya, pola pembelajaran yang seperti itu mendepresiasi kompetensi siswa. "Banyak kemudian siswa-siswi itu tidak mendapatkan kompetensi yang diharapkan. Saat belajar online, tidak ada kepuasan dalam belajar, yang ada siswa semakin jenuh dan bosan," jelasnya. Dia pun mencontohkan, bahwa tidak sedikit siswa yang belajar online merekayasa kehadiran. Banyak siswa yang memanipulasi wajahnya seakan-akan memperhatikan materi yang disajikan, padahal siswa tersebut tidak ada di tempat. "Pembelajaran online tidak ideal. Sentuhan langsung di dalam kelas tidak didapatkan, sehingga ini yang membuat siswa tidak mendapatkan kompetensi yang baik," papar politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini. Untuk itu, dia pun excited jika pada awal Juli nanti pembelajaran tatap muka kembali digulirkan. Agar terealisasi, dia mendorong pentingnya percepatan vaksinasi dan penggunaan GeNose agar kemudian tidak menimbulkan kluster seperti sebelumnya. "Tenaga pendidikan penting untuk divaksinasi menyeluruh, agar terjamin pembelajaran yang sehat. Demikian GeNose yang terjangkau dan terbukti efisien itu agar bisa segera diterapkan kepada siswa-siswi supaya mereka ikut aman," pungkasnya. (mg3)

Sumber: