Sikapi Penangkapan 22 Teroris, Kapolres Bangkalan Optimalkan Pengamanan Mapolres dan Polsek Jajaran
Bangkalan, Memorandum.co.id - Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto berinisiatif meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi teror terhadap ragam fasilitas Polri di lingkup Polda Jawa Timur. Termasuk di Mapolres dan 17 Polsek jajaran di wilayah hukum Polres Bangkalan. Kiat untuk mengoptimalkan kewaspadaan itu, menurut Didik, sapaan Kapolres, guna menyikapi akumulasi penangkapan teroris di wilayah hukum Polda Jawa Timur, melalui akumulasi operasi Tim Densus 88 Maber Polri, 26 Pebruari s/d 2 Maret 2021 lalu. Sebagaimana viral diberitakan, berkat kesigapan Tim Densus 88, setidaknya 22 teroris berhasil disergap dan dibekuk di sejumlah lokasi berbeda. Yakni di Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, Malang dan Bojonegoro. ”Menyusul penangapan itu, kami mendapat amanah baik dari Mabes Polri maupun Kapolda agar meningkatkan kewaspadaan. Sistem pengamanan terhadap suma fasilitas Polri, termasuk di lingkup Polres Bangkalan tentunyta, juga harus dimaksimalkan,” tandas Didik, sapaan akrab Kapolres, Senin (22/3) pagi. Amanah itupun segera disikapi dengan lugas dan trengginas oleh Kapolres AKBP Didik Hariyanto. Pengaman ekstra ketat mulai diterapkan. Siapapun yang datang berkunjung ke Mapolres harus menjalani pemeriksaan ekstra ketat di pintu masuk. ”Pokoknya, sebelum diidzinkan masuk ke Mapolres, sesuai SOP semua bawaan pengunjung, termasuk kendaraannya harus digeledah secara detail,” tegas Didik. Tidak ada pengecualian. Kebijakan itu nerlaku bagi siapapun, baik warga dari lingkup internal Kabupaten Bangkalan, terlebih mereka yang datang dari luar daerah. Sistem pengamanan dan kewaspadaan ekstra ketat serupa, menurut Didik, juga diterapkan oleh semua Kapolsek di 17 Polsek Jajaran. Termasuk sejumlah fasilitas pos pantau Polres yang tersedar di Desa Telang, Kecamatan Kamal, di Jalan A Yani dan Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Bangkalan, serta pos pantau di jalan akses Suramadu sisi Madura dan kompleks Pelabuhan Kecamatan Kamal. Optimalisasi kewaspadaan itu, semata-mata merupakan bentuk antisipasi bagi kemunginan terjadinya aksi balas dendam dari rekan 22 terduga teroris yang tertangkap. Terlebih, mereka yang tertangkap, tergolong terduga teroris yang sangat terlatih. Sebagaimaa dijelaskan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Rusdi Hartono, 22 terduga teroris yang tertangkap itu merupakan bagian dari kelompok Jamaah Islamiyah yang berafiliasi kepada Al-Qaedah. Mereka amat terlatih. Bahkan sudah berencana untuk membangun bunker untuk tempat merakit bom. “Bukan tidak mungkin sebgian dari rekan mefreka masih ada yang berkeliaran di Jawa Timur. Itu yang harus kita waspadai,” pungkas AKBP Didik Hariyanto. (ras)
Sumber: