Bupati Bangkalan Sambangi Rumah Duka Korban Longsor

Bupati Bangkalan Sambangi Rumah Duka Korban Longsor

Bangkalan, Memorandum.co.id - Guyuran hujan berkepanjangan dalam beberapa hari terakhr ini kembali menebar petaka. Badrum (60), penambang sepuh asal Dusun Plebunan, Desa Berbeluk, Kecamatan Arosbaya dijemput ajal setelah tertimpa longsoran bukit kapur yang selama ini kaprah dijadikan areal penambangan tradisional warga desa setempat. “Musibah bukit longsor itu terjadi Senin (15/3) pagi kemarin sekitar pukul 07.00. Korban meninggal di TKP setelah tertimpa lonsoran dinding bukit kapur yang kesehariannya kaprah ditambang warga Desa Berbeluk dan sekitarnya,” kata Kapolres AKBP Didik Hariyanto, mengutip laporan Kapolsek Arosbaya, Iptu Ferry Riswantoro, Selasa (16/3) siang. Sepintas, Didik, sapaan akrab Kapolres, mengisahkan kronologis kejadian. Sekitar pukul 06.45, korban Badrum bersana dua rekannya Tohir dan Akman, pergi ke areal bukit kapur Dusun Plebunan untuk menambang batukapur. Sesampainya di lokasi, tiga sekawan itu mulai melakukan aktivitas penambangan. Namun 15 menit kemudian, tepatnya pukul 07.00, Tohir dan Akman, mengendus tanda-tanda bakal terjadi longsoran dinding bukit. Keduanya segera kabur sambil mengingatkan Badrum juga secepatnya beranjak pergi. Namun, lelaki sepuh kualitas pendengarannya mulai menurun itu tidak mendengar teriakan dua rekannya. Badrum tetap beraktifitas di lokasi. "Akhirnya, ya terjadilah peristiwa itu,” tandas Didik. Pria na’as itu tertimpa longsoran dinding bukit. Termasuk sebongkah batu besar menghujam tubuh renta korban. Akibatnya, korban Badrum dijempul ajal di TKP. Warga dibantu aparat Desa dan anggota Polsek Arosbaya, segera mengevakuasi korban dari timbunan longsoran bukit dengan peralatan seadanya. Namun keluarga korban menolak otopsi jenazah. "Keluarga korban menyatakan ikhlas atas kepergian korban. Sebab peristiwa longsoran bukit itu murni musibah alam,” beber Didik. Kejadian ini segera mengusik kepedulian Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron. Sore harinya sekitar pukul 16.15, Ra Latif, sapaan akrab Bupati, didampingi Ketua DPRD H Muhamad Fahad, anggota Forkopimda, Kapolsek Arosbaya Iptu Ferry Riswantoro dan Kades Berbeluk Moh Kholil, langsung sambang ke rumah duka. Seusai mengungkapkan rasa duka dan ikut berbela sungkawa atas mennggalnya korban Badrum, Ra Latif langsung memberikan santunan kepada keluarga korban. Di tempat terpisah, Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, Rizal Morris menjelaskan, di sepanjang Februari hingga Maret 2021 saat ini, siklus cuaca ekstrim memang sedang mencapai puncaknya. Akumulasi hujan lebat berkepanjangan, hampir setiap hari turun merata di 18 Kecamatan. “Nah, hujan lebat dan rebesan air, secara alamiah, memang membuat dinding bukit kapur memang mudah mengalami patahan sehingga kerap terjadi longsoran dinding bukit,” kata Rizal. Untuk itu, Rizal wanti-wanti agar warga desa yang menekuni profesi sebagai penambang batu di dinding bukit kapur agar selalu awas dan waswada. Jika hujan lebat berkepanjangan mengguyur bukit, sebaiknya para penambang tak usah dulu ke bukit. Menurut Rizal, selain bukit di Desa Berbeluk dan Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, ada beberapa areal penambangan bukit kapur yang tak rentan bagi kemungkinan terjadinya longsor. Diantaranya Bukit Morombuh di Kecamatan Kwanyar, Bukit Kampek di Kecamatan Burneh, Bukit Kampak dan Campor di Kecamatan Geger, serta Bukit Pendabah di Kecamatan Kamal. “Beberapa tahun lalu, dua penambang di Bukit Kampek juga meninggal akbat tertimpa longsoran dinding Bukit. Juga pernah terjadi tiga penambang mengalami nasib yang sama di Bukit Pandabah. Jadi berhati-hatilah selama cuaca ekstrim belum jeda,” pungkas Rizal. (ras)

Sumber: