Unusa dan Unzah Gelar Workshop TOEFL ITP

Unusa dan Unzah Gelar Workshop TOEFL ITP

Surabaya, memorandum.co.id - Strata1 (S1) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Unusa Language Center (ULC), dan Fakultas Tadris Umum Universitas Zainul Hasan (Unzah) Probolinggo menggelar workshop TOEFL ITP, Selasa (9/3/2021). TOEFL ITP (Institutional Testing Program) sendiri merupakan tes yang mengevaluasi kemampuan bahasa Inggris seorang individu yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. English lecturer, english translator, TOEIC/TOEFL/IELTS trainer Beny Hamdani mengatakan, bahwa TOEFL ITP popular di 200 negara dan diakui 10 ribu organisasi secara global, bahkan sertifikat TOEFL ITP yang diakui berlisensi ETS global. “Dalam mempersiapkan tes TOEFL ITP, harus berawal dari keyakinan yang kuat untuk bisa, sering melihat berita luar negeri seperti POI, kemudian belajar materi TOEFL ITP, dan memperbanyak kosakata,” ungkap Beny. Beny menambahkan, TOEFL ITP ini dibutuhkan mahasiswa dan dosen yang akan melanjutkan studi ke luar negeri atau yang akan bekerja ke luar negeri. “Perlu diingat bahwa TOEFL ITP ini lebih banyak menggunakan aksen Amerika. Jika mahasiswa Unusa yang akan melanjutkan studi ke luar negeri harus memiliki TOEFL ITP minimum skor 550. Sedangkan untuk bekerja, skor minimalnya sebanyak 500,” bebernya. TOEFL ITP adalah tes yang menggunakan sistem pilihan ganda, yang dibagi dalam tiga sesi tes. Di antaranya adalah listening comprehension (pemahaman mendengarkan) yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam pemahamannya mengenai bahasa Inggris lisan. Structure and written expression (struktur dan ekspresi tertulis), lanjut Beny, tujuannya untuk mengukur kecakapan seseorang dalam mengenal aturan-aturan grammar dan struktur yang sesuai dengan standar penulisan bahasa Inggris. "Dan reading comprehension (pemahaman membaca) untuk mengukur kemampuan individu dalam membaca dan memahami bahan bacaan akademis," terang Beny. Dalam acara tersebut, Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie mengapresiasi adanya workshop TOEFL ITP sebagai bentuk kerja sama dengan Unzah Probolinggo. “Saya berharap kerja sama ini tidak hanya dengan FKIP Unusa saja, melainkan juga dengan fakultas lain di lingkungan Unusa. Selain itu, kerja sama ini harus dapat diimplementasikan dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” jelasnya. Sementara itu, Dekan Fakultas Tadris Umum Universitas Zainul Hasan Probolinggo Zainuddin menyambutkan, bahwa adanya workshop tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama secara nyata. "Workshop ini merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami berterima kasih kepada Unusa yang telah berkenan menjalin kerja sama ini,” pungkasnya. (mg-1/fer)

Sumber: