BPCB Jatim: Eksplorasi Diperlukan untuk Ungkap Sejarah Kapal Van Der Wijch
Lamongan, memorandum.co.id - Tenggelamnya kapal Van der Wijck adalah nyata dengan bukti tugu peringatan yang ada di Kecamatan Brondong. Peristiwa Titanic Indonesia ini tentunya harus dibuktikan lagi dengan menelusuri dimana posisi kapal itu dan bagaimana kondisinya saat ini. Arkeolog BPCB Trowulan Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, peristiwa tenggelamnya kapal Van Der Wijck mungkin dikenal oleh masyarakat Indonesia dari karya sastra atau film. Tapi, kata Wicak, peristiwa tenggelamnya kapal itu memang terjadi. "Buktinya adalah adanya tugu peringatan yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda yang monumennya berlokasi di kompleks Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia cabang Brondong, Lamongan," kata Wicaksono Dwi Nugroho. Peristiwa itu, lanjut Wicak, tentunya harus dibuktikan lagi dengan menelusuri dimana posisi kapal itu. Selain itu, untuk melihat bagaimana kondisi kapal saat ini setelah bertahun-tahun berada di bawah laut. "Oleh karena itu, kegiatan eksplorasi untuk mengungkap hal itu perlu segera dilakukan. Baik oleh Pemkab Lamongan, Pemerintah Provinsi Jatim, dan pemerintah pusat," lanjutnya Tidak hanya dari BPCB Jatim, pemerhati sejarah Lamongan M Navis juga mengatakan, keberadaan kapal dan tugu peringatan peristiwa tenggelamnya kapal Van Der Wijch adalah nyata dan juga membuktikan kalau Lamongan adalah salah satu kabupaten yang mempunyai nilai historis yang luar Biasa. "Sebenarnya tugu ini sudah layak dikatakan sebagai objek diduga cagar budaya (ODCB) dan bisa diajukan menjadi bangunan cagar budaya (BCB)," ujar dia. Untuk mengetahui apakah posisi kapal masih berada di bawah laut di perairan Kecamatan Brondong, Navis menyebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut itu untuk mengetahui keberadaan dan barang yang dibawa oleh kapal tersebut. "Perlu adanya kerja sama dengan pihak terkait, khususnya Balai Arkeologi yang menangani penelitian bawah air agar keberadaan kapal ini tidak lagi menjadi misteri apakah masih ada atau sudah tidak ada," harapnya. (tri/har/udi)
Sumber: