Malang Dorong Pertumbuhan QRIS
Malang, Memorandum.co.id - Pengguna QRIS (Quick Response code Indonesia Standard) di Kota dan Kabupaten Malang cenderung meningkat. Hadirnya metode pembayaran digital yang beriringan dengan pandemi Covid-19 ini pun menggeliatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Malang Raya. Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Azka Subhan menyampaikan, di wilayah kerja (wilker) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang ini pertumbuhan pengguna QRIS cukup positif dan diyakini akan terus berkembang. “Peningkatan jumlah merchant QRIS sangat signifikan yaitu sebesar 360,02%, dari 31 ribu merchant di tahun 2019 kini menjadi 140 ribu di awal tahun 2021. Dan jumlah merchant terbanyak adalah Kota dan Kabupaten Malang yaitu sebanyak 110 ribu,” paparnya di sela ‘Sosialisasi Program QRIS Go 12 Juta Merchant’, Selasa (2/3/2021). Sementara, data nasional menyebutkan pertumbuhan QRIS melaju pesat. Tahun 2019 pengguna QRIS sejumlah 1,7 juta merchant dan awal tahun 2021 melambung di angka 6 juta merchant atau meningkat sebesar 272,41%. KPwBi Malang mengharapkan selain Kota dan Kabupaten Malang, daerah lain di Wilker KPwBI Malang mengalami pertumbuhan positif agar berkontribusi dalam pengembangan QRIS. Wilker KPwBI Malang ini meliputi 7 kota/ kabupaten, yaitu Kota dan Kab Malang, Kota dan Kab Pasuruan, Kota dan Kab Probolinggo, dan Kota Batu. Pertumbuhan QRIS ini merupakan sinergi antara Bank Indonesia, Asosiasi Sistem pembayaran Indonesia (ASPI) dan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dengan berbagai instansi dan berbagai elemen masyarakat. Sementara itu, Kepala Unit Implementasi Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan BI Malang, Agus Sumirat menyampaikan, selama masa pandemi Covid-19 tahun 2020 banyak pelaku UMKM memanfaatkan teknologi ini. “Banyak pelaku UMKM melakukan pembayaran melalui ini (QRIS, red),” terangnya. UMKM menurutnya menjadi pengguna terbanyak, menyusul adalah pengguna dari instansi pemerintah dan selanjutnya dari kalangan perusahaan besar. Melihat ini, potensi pengguna QRIS sangat besar dan dapat menjangkau semua kalangan. “Harapannya seluruh aspek masyarakat tidak asing lagi dengan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran. Bagaimana (QRIS, red) dapat digunakan di semua level tapi dengan prioritas di UMKM,” papar Agus Sumirat. Metode pembayaran QRIS ini tergolong baru, untuk melajukan jumlah pengguna maka perlu sosialisasi secara berkelanjutan agar masyarakat lebih terbiasa bertransaksi dengan menggunakan metode pembayaran digital ini. (*/ari)
Sumber: