Bisa Tumbuhkan Karakter Khas Suroboyo

Bisa Tumbuhkan Karakter Khas Suroboyo

Surabaya, memorandum.co.id - Di tangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji, pakar lingkungan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr Suparto Wijoyo SH MHum sangat yakin Eri dan Armuji akan mampu merealisasikan janji-janji kampanyenya. Salah satunya seperti merevitalisasi kota tua dan kampung lawas serta bangunan cagar budaya. Karena itu, Prof Parto akan mengawal keberpihakan pasangan penerus Tri Rismaharini ini untuk menyelamatkan Kota Pahlawan yang kaya akan sejarah dan budaya. "Selamat datang kepada pemimpin baru, mas Eri dan mas Armuji. Beliau berdua perlahan sudah bergerak dalam melakukan penyelamatan itu, karenanya kita harus tetap mengawal langkah dan upaya pemimpin baru kita," tutur Prof Parto yang termasuk dalam jajaran Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia. Dinilainya, jauh sebelum pilwali upaya penyelamatan tersebut sudah kerap dilakukan sewaktu Eri Cahyadi menjadi Kepala Bappeko. Untuk itu, upaya lanjutan siàp untuk dinantikan. Prof Parto pun tak sabar menantikan aksi yang akan disuguhkan oleh wali kota baru Kota Surabaya ini. "Kita sambut pelantikan wali kota baru nanti dengan wajah baru Surabaya yang menghormati kampung-kampung lawas, menghormati cagar budaya, menghormati historik yang etnik dari sebuah kota," ujarnya. Dosen pengajar S3 Unair ini mengatakan, sebelumnya, baik ahli sejarah, ahli perkotaan, pemerhati kota tua, lingkungan, sosial, budaya dan senimannya telah padu dalam membuat rekomendasi penyelamatan cagar budaya. Dan itu kemudian dipegang erat oleh Eri-Armuji. Mereka berdua terbilang sudah bergerak dan bahkan mengapresiasi rekomendasi tersebut. "Mas Eri mau mendengarkan pikiran-pikiran dari para elemen dan stakeholder Surabaya. Serapan dari warga dan komunitas di Surabaya ini juga diterima. Karena itu mari bersama-sama kita kawal untuk merealisasikan apa yang sudah diucapnya," ungkap Prof Parto yang turut bergabung dalam Asosiasi Dewan Lingkungan Hidup (DLH). Di samping itu, Prof Parto juga melihat keterpilihan Eri-Armuji dapat memberikan angin segar. Bahwa Kota Surabaya nantinya akan memiliki karakter asli daerahnya. "Kita tumbuhkan hari ini karakter asli Suroboyo untuk Kota Surabaya. Jangan budaya impor lebih dominan, budaya leluhur lah yang harus dominan. Itulah mas Eri wali kota terpilih punya komitmen di sini," harapnya. Sementara itu, langkah wali kota terbilang sedikit terjal. Mengingat belum apa-apa sudah dihadapkan oleh persoalan pandemi Covid-19 yang belum mereda. Prof Parto lantas menyarankan apa yang selama ini menjadi persoalan. Salah satunya terkait anggaran pada PPKM mikro dan menghadirkan depo limbah infeksius di setiap kampung. "Selama ini masker kita tidak tahu buangnya di mana, kalau sembarangan itu kan berbahaya. Nah untuk itu dapat diantisipasi dengan diwujudkannya depo limbah infeksius di setiap RT, agar lingkungan bagus dan masyarakat sehat, juga sampah tidak dibuang sembarangan," jelasnya. Persoalan anggaran, Prof Parto setuju pemerintah perlu mengadakan itu. "Wali kota baru tolong harus menstimulus. Harus ada relokasi anggaran untuk tingkat RT dan RW dalam mengatasi Covid-19. Kita lelah tidak ada urun tangan dari pemimpin baru, karena itu lah pemimpin baru hadir untuk menyelesaikan itu," pungkasnya. (mg-3/fer)

Sumber: