Rolak 70 Jebol, Warga Kedunggabus Kembali Mengungsi
Jombang, memorandum.co.id - Setelah sempat surut, Dusun Kedunggabus, Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, kembali diterjang banjir. Sebab, Rolak 70 yang berada di Kecamatan Gudo jebol. Akibat banjir tersebut, warga Dusun Kedunggabus, kembali mengungsi ke tenda-tenda yang berada di tanggul Sungai Brantas dan di SD belakang balai desa setempat. Salah seorang warga Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Mastur, mengatakan, bahwa kemarin kondisi Dusun Kedunggabus, sempat surut, dan warga sudah mulai pulang ke rumah. "Bahkan warga sudah tidur dirumahnya. Namun sekitar pukul 22.00 kita dapat info, kalau air di Rolak 70 itu jebol, otomatis kali ini wilayah Kalipuro tenggelam lagi," katanya, Senin (15/2/2021). Menurut penjelasan Mastur, untuk kedalaman yang di dalam rumah ini sekitar 50 sentimeter, sedangkan yang di jalan kedalaman air sekitar 80 sentimeter. "Sehingga warga kembali ke tenda-tenda pengungsian yang berada di tanggul Sungai Brantas," jelasnya. Sedangkan untuk underpass, lanjutnya, kemarin air sudah surut dan kering, bahkan aspal sudah kelihatan. Dan orang yang lewat juga sudah nyaman. Namun sekarang ya banjir lagi, tenggelam lagi. "Untuk tanggul yang jebol, rencananya akan gotong royong memperbaiki pada hari ini. Namun, karena banjir lagi, dan debit air kencang, maka warga dan perangkat desa tidak berani untuk memperbaiki," tukasnya. Sementara itu, Kepala Desa Bandar Kedungmulyo Zaenal Arifin menerangkan, bahwa akibat jebolnya Rolak 70, maka banjir kembali menggenangi Dusun Kedunggabus. Dan hari ini air semakin meninggi lagi. "Kemarin sudah kering, sekarang seperti semula. Bahkan ketinggian air sekitar 1,5 meter di Kalipuro (Dusun Kedunggabus). Otomatis warga mulai mengungsi ke tanggul-tanggul itu," terangnya. Untuk warga yang mengungsi pada hari ini, Arifin mengungkapkan, bahwa pihaknya belum cek. Pasalnya, tadi pagi air masih di area persawahan, namun saat ini air mulai naik dan masuk ke rumah warga. "Ya ada sekitar 600 orang. Pengungsian di balai desa dan tanggul dibuka lagi. Semalam itu masih ada 9 pengungsi, sepertinya sekarang sudah mulai banyak pendaftaran pengungsi di balai desa/sd itu," ungkapnya. Sedangkan untuk posko pihak desa tetap membuka di belakang Balai Desa Bandar Kedungmulyo, akan tetapi cukup untuk orang-orang yang kerja bakti. Pihaknya tidak tahu lagi kalau banjir meninggi seperti ini lagi. "Dan diperkirakan ini nanti magrib, air bisa lebih tinggi lagi. Untuk tanggul di Plosorejo kita sudah perbaiki mandiri, Prayungan belum kita sentuh cuma ada penanganan sedikit, Kalipuro dan Mekikis belum kita sentuh," ujarnya. Arifin berharap, pemerintah segera memperbaiki. Menurutnya, ada satu alternatif, airnya dibuang ke Sungai Brantas. Tapi, dinas masih berkutik-kutik dengan balai (BBWS, red). Paling aman air buang ke Sungai Brantas di Dusun Kedungsari, Desa Brangkal. "Tapi hari ini masih menunggu keputusan. Dan kami mendesak apapun yang terjadi sesegera mungkin air ini disurutkan, kalau enggak ya warga kami terbengkalai lagi," pungkasnya. (yus/fer)
Sumber: