Sederhana, Perayaan Imlek 2021 di Gresik dalam Masa Pandemi

Sederhana, Perayaan Imlek 2021 di Gresik dalam Masa Pandemi

Gresik, Memorandum.co.id - Perayaan tahun baru Imlek 2021 dipastikan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Lantaran pandemi covid-19, seluruh kegiatan akan digelar secara sederhana yang berfokus pada ritual dan doa tolak balak. Seperti yang terlihat di Klenteng Kim Hin Kiong Gresik sehari sebelum perayaan Imlek, Kamis (11/2/2021). Tidak ada ingar bingar jelang hari sakral tahun baru saka 2572 bagi masyarakat Tionghoa atau China tersebut. Para jemaah yang datang pun diimbau untuk bersembahyang secara bergiliran. Tentunya dengan disiplin protokol kesehatan covid-19. Hal tersebut disampaikan Ketua Klenteng Kim Him Kiong Budi Pastio Tejo. Ritual meminta doa salah satu di antaranya adalah ritual penutup tahun. "Tanda terima kasih kepada kaisar langit, yang akan diadakan pada Kamis malam pukul 23.00," ujarnya, Kamis (11/2/2021). Pada ritual tersebut, jemaah yang bisa datang pun dibatasi. Hanya diikuti oleh enam orang pengurus inti klenteng yang berada di sekitar alun-alun kota Pudak tersebut. "Doa tolak balak. Minta dijauhkan dari mars bahaya dan bencana, salah satunya memohon agar pandemi segera berakhir," imbuh Budi. Masih menurut Budi, segala bentuk persiapan sudah dilakukan. Mulai dari ritual menghadap kaisar langit hingga bersih-bersih tempat peribadatan dan mensucikan patung dewa. Agenda puncaknya, ritual penutup tahun yang akan di gelar nanti malam. "Tahun baru Imlek 2021 ini tahun Kerbau Logam. Shio kerbau terdiri dari lima elemen yakni kayu, api, air, tanah dan logam," bebernya. Shio ini secara filosofi membawa pertanda baik. Bahwa kerbau merupakan simbol binatang yang menjadi teman petani saat bekerja. Yang berarti seluruh umat diwajibkan untuk bekerja keras agar bisa bangkit, khususnya dari pandemi virus mematikan Corona. Untuk diketahui, tahun-tahun sebelumnya ada sekitar 200 jemaah yang datang ke klenteng itu di hari Imlek. Jumlah tersebut belum termasuk jemaah yang datang dari luar kota. Baik dari Surabaya, Tuban, Lamongan dan sekitarnya. Untuk tahun ini, jemaah tetap bisa beribadah di tempat suci umat Khonghucu tersebut. Namun, pihak klenteng mengimbau agar bergiliran dan menjaga protokol kesehatan covid-19.(and/har)

Sumber: