TNI-Polri Bersama Forpimka Ngrayun Cek Tanah Bergerak di Desa Baosan Lor

TNI-Polri Bersama Forpimka Ngrayun Cek Tanah Bergerak di Desa Baosan Lor

Ponorogo, Memorandum.co.id - Kondisi tanah amblas atau tanah bergerak yang terjadi di Dukuh Krajan RT 01 RW 03, Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo membuat jajaran Muspika setempat langsung sigap melakukan pengecekan di lokasi, Rabu (10/2). Pada pengecekan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Ngrayun AKP Surono bersama Camat Ngrayun Hadi Rustiono, dan petugas TNI-Polri serta Forpimka Ngrayun. "Hasil pengecekan tanah ambles atau bergerak di RT 01 RW 03 Dukuh Krajan Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun dengan radius kurang lebih 70 m x 300 m dengan pergeseran 30 cm. Kronologinya tanah ambles atau tanah bergeser di lokasi tersebut terjadi sejak musim hujan tahun 2016 kemarin, pergeseran tanah setiap musim hujan berkisar antara 10-15 cm. Pada pengecekan tanggal 8 Februari 2021 diketahui pergeseran berkisar 7-10 cm," kata Suroso. Suroso menambahkan, akibat dari tanah amblas atau tanah bergerak yang terjadi di wilayah Kecamatan Ngrayun tersebut berdampak pada sekitar 10 rumah milik warga. Yang diakibatkan oleh hujan deras dengan itensitas tinggi, sehingga mengakibatkan tanah mengalami pergeseran. "Rumah yang berdampak sebanyak 10 rumah (KK) yakni rumah milik Yaimin (47) jumlah keluarga 5 orang, rumah permanen, Damin (81) jumlah keluarga 3 orang, rumah permanen, Tumarlan (44) jumlah keluarga 2 orang, rumah permanen, Marni (57) jumlah keluarga 3 orang, rumah permanen, Sumini (52) numlah keluarga 6 orang, rumah permanen, Paimun (59) jumlah keluarga 5 orang, rumah permanen, Bakir (69) jumlah keluarga 2 orang (Catatan rumah sudah rusak total dan pindah rumah), Kabin (60) jumlah keluarga 5 orang, Prapto (58) jumlah keluarga 1 orang, Kardi (62) jumlah keluarga 4 orang, dan Darkun (62) jumlah keluarga 6 orang. Jika curah hujan tinggi pergeseran tanah menjadi signifikan, sehingga kondisi di lokasi pemukiman warga tersebut akan terancam keselamatannya, serta jalur Ngrayun-Pacitan yang menghubungkan Desa Mrayan, Binade, Baosan Kidul dan Gedangan terganggu. Untuk kondisi warga yang berpotensi berdampak sampai dengan saat ini masih biasa saja, karena pergeseran tanah tergolong lambat dan kemiringan tanah tidak begitu curam," pungkas Kapolsek Ngrayun. (*/sul/mt)

Sumber: