Kecamatan Rungkut Rangking Pertama Covid-19

Kecamatan Rungkut Rangking Pertama Covid-19

Surabaya, memorandum.co.id - Kasus konfirmasi Covid-19 aktif di Surabaya dipegang oleh Kecamatan Rungkut. Dari total 265 kasus di Surabaya konfirmasi Covid-19 aktif hingga 6 Februari 2021, terdapat 24 kasus. Rinciannya untuk suspek dan probabel sebanyak 8 kasus, sembuh sebanyak 1.065 kasus, meninggal 46 kasus dengan total 1.135 kasus. “Tertinggi konfirmasi di Kecamatan Rungkut dan Tandes. Tapi kalau dibagi mulai mulai kelurahan hingga RT, maka rata-rata di tiap RT tidak lebih dari lima kasus,” ujar Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Selasa (9/2). Tambah WS, sapaan Whisnu Sakti Buana, jika menunggu berdasarkan instruksi menteri dalam negeri (imendagri) maka percepatan yang dilakukan Satgas Covid-19 akan terlambat. Seperti diketahui di imendagri ada empat klasifikasi zona. Zona hijau (0 kasus), zona kuning (1-5 kasus per RT dan dilakukan tracing), zona oranye (5-10 kasus, tracing, swab, dan pemantauan), dan zona merah (lebih dari 10, dan dilakukan bloking serta penanganan masif). Sedangkan surat edaran (SE) dari Perwali 67/2020 dan Perwali nomor 2/2021 pembagian zona cukup tiga zona. Zona hijau (0 kasus), zona kuning (1 kasus, tracing, swab massal dan pemantauan), serta zona merah (dua atau lebih dari dua kasus, bloking area tingkat RT, swab massal, dan evakuasi jika ada confirm). “Karena di lapangan belum pernah ada sebulan terakhir satu RT lebih dari lima confirm. Kalau imendagri, maka akan terlambat,” pungkas WS. Sementara itu, Camat Rungkut Yanu Mardianto belum mengetahui pasti data yang dipaparkan oleh dinas kesehatan (dinkes). “Data saya belum tahu, dari dinkes tadi. Ambil data per tanggal berapa, saya tidak tahu,” jelasnya. Ditambahkan Yanu, selama ini muncul klaster keluarga. Di mana satu orang kerja di kantor, lalu pulang dan menularkan kepada keluarga.“Ada di Kelurahan Rungkut Kidul, Kelurahan Kalirungkut, Kelurahan Medokan Ayu, Kelurahan Penjaringan, dan Kelurahan Wonorejo. Hampir semua ada,” ujarnya. Kasus serupa juga di Kecamatan Tambaksari, di mana penyembuhannya juga tinggi. “Tambaksari yang kena banyak yang sembuh juga banyak. Rungkut juga sama,” tegasnya. Selama ini secara kontinyu terus dilakukan operasi yustisi di semua lokasi. Mulai pasar krempyeng, warkop, dan kafe. “Rata-rata mereka sudah patuh. Klaster yang muncul bukan dari sana tetapi klaster kantor yang kena keluarga. Bukan penyebaran dari warga ke warga,” tambah Yanu. Disinggung soal persiapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, pihaknya saat ini sedang mendata dan memetakan mulai dari tingkat RT dan RW lalu disinkronkan dnegan puskesmas. “Baru kita sampaikan ke Satgas Kampung Tangguh di masing-masing posko kelurahan, sesuai arahan tadi,” pungkas Yanu. (fer/udi)

Sumber: