Maksimalkan PPKM Mikro, Polda Jatim Target 7.043 Kampung Tangguh Semeru

Maksimalkan PPKM Mikro, Polda Jatim Target 7.043 Kampung Tangguh Semeru

Surabaya, Memorandum.co.id - Program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro telah disetujui dalam rapat kordinasi di Gedung Negara Grahadi, Selasa (9/2). Salah satu upaya untuk memaksimalkan program itu adalah target 7.043 Kampung Tangguh Semeru (KTS), yang ditarget Polda Jatim hingga 100 hari kedepan. Kapolda Jatim, Irjenpol Nico Afinta menyatakan, pihaknya akan secara penuh mendukung upaya penekanan angka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, dengan Pemberlakuan PPKM berskala mikro. Pihaknya juga akan melakukan upaya pemetaan zonasi di daerah dengan skenario pengendalian. Selain itu, Nico juga melakukan optimalisasi Kampung Tangguh Semeru (KTS) yang sudah terbentuk sebanyak 3.449. Dimana, sebelumnya hanya 2.906 KTS. Bahkan, Nico juha berencana akan menambah 2.104 KTS pekan depan. Tercatat, dari jumlah Polres sebanyak 39, dalam satu minggu akan menambah 50 sampai dengan 100 KTS hingga terbentuk 5.603 KTS baru di Jatim. "Berdasarkan informasi, pengalaman, analisa dan evaluasi, ternyata KTS sangat efektif dalam penanganan Covid-19. Sedangkan dalam 100 hari kedepan, akan menjadi 7.043 KTS. Selain optimalisasi, kami juga akan memberikan edukasi, karena Jawa Timur berbasis islam kultural," kata Nico. Hal tersebut, lanjut Nico, merupakan hasil tindak lanjut dari Menteri Agama, yang mengintruksikan untuk bekerja sama dalam mensosialisasikan protokol kesehatan melalui kegiatan agama, khususnya di hari Jumat. Selain itu, pihaknya juga akan berpartisipasi dengan tokoh berpengaruh, tokoh formal, atau Informal. Kemudian dengan komunitas dan organisasi, serta mendorong jajaran untuk menggunakan sarana budaya dalam menyampaikan misi atau pesan terkait dengan protokol kesehatan dan 3M. Upaya lain adalah pemasangan banner indor juga telah dilakukan di lokasi atau titik strategis. "Selain strategi preemtif kami juga melakukan strategi preventif dengan pembagian masker. Strategi penindakan hukum dengan melakukan operasi yustisi, dengan bekerja sama dengan TNI dan Satpol PP. Tentunya akan melaksanakan PPKM dengan penerapan RT yaitu merah dan orange," tandas dia. Tak hanya itu, program donor plasma konvalesen yang dilakukan oleh personil juga sudah dilakukan. "Kami akan berkoordinasi terus dengan dokter Joni, Kabid Dokkes dan PMI. Sehingga darah anggota yang lulusan universitas Covid-19 bisa menyerahkan darahnya kepada PMI," pungkas dia. Polda Jatim juga sudah menyiapkan Rumah sakit Polri yang tersebar di seluruh jajaran di Jawa Timur. Nantinya, rumah sakit itu bisa digunakan untuk masyarakat. Selanjutnya untuk pelaksanaan 3M dan vaksinasi menjadi bagian penting serta pengawasan zonasi juga menjadi atensi bersama. Sementara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, PPKM Mikro ini akan dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 22 Februari, yang berbasis pada RT / RW, dan poskonya ada di Desa. Untuk pemetaan yang telah dilakukan oleh Polda Jatim, untuk RT ada 210 yang masuk kategori zona merah. Sementara untuk zona orange ada 1.245, zona kuning ada 10.023, dan zona hijau sebanyak 81.730. Catatan tersebut tersebar di 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur. Pihaknya berjanji untuk lebih intens dalam berkordinasi dengan Kabupaten atau Kota "Karena zonasi itu sangat detail sekali, setiap hari Selasa kita selalu mendapat update zonasi di masing-masing Kabupaten Kota, perhari ini Kabupaten Madiun dan Trenggalek masuk dalam zona merah. Namun update permalam ini kabupaten tersebut tidak lagi zona merah tapi Jombang dan Mojokerto," terang dia.(fdn)

Sumber: