Evaluasi PPKM Jilid II di Tuban, Begini Hasilnya
Tuban, memorandum.co.id - Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid II di Kabupaten Tuban 26 Januari-8 Februari 2021 ternyata masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Tuban hingga saat ini terkonfirmasi sejumlah 2940 dan masih dalam kategori zona merah. Kasatpol PP Tuban, Hery Muharwanto mengatakan, hari ini sudah dilakukan rapat terkait dengan berakhirnya PPKM Jilid II di Kabupaten Tuban. Untuk perpanjangan masih menunggu kebijakan dari Pemprov Jawa Timur. "Entah nanti ada perpanjangan atau tidak, yang pasti kita sedang merencanakan hal lain yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus covid 19 di Kabupaten Tuban, bisa jadi pembatasan tidak dilakukan di kota, namun kita masuk ke desa desa, yaitu PPKM mikro," ungkap Hery, Senin (08/02/2021). Hery menilai, dengan adanya pembatasan selama 2 minggu dampaknya cukup lumayan, awalnya di warung kopi banyak berkerumun, tidak pakai masker, beberapa hari kemudian sudah bisa diminimalisir. "Meski dari segi angka positif Covid-19 tidak mempengaruhi, setidaknya hal ini dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar Hery. Dikatakan lebih lanjut, PPKM kali ini juga menjaring sekolah yang sedang melakukan pembelajaran di kelas tanpa mematuhi protokol kesehatan. "Seperti SMAN 1 Tuban kemarin melakukan kegiatan pembelajaran, kita pantau ternyata ada yang tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, hal ini kita peringatkan, namun timbul kontra di masyarakat," bebernya. Sementara itu, Hery melakukan pemantauan untuk memastikan siswa tetap sehat dalam pembelajaran, terlebih di masa PPKM pembelajaran bisa dilakukan di rumah secara daring. "Timbulnya kontra di masyarakat karena mereka sudah jenuh dengan pandemi yang sampai saat ini belum usai, banyak pelaku usaha yang menentang, sementara kita tidak melarang untuk tidak berjualan, tetapi ada pembatasan waktu sampai dengan pukul 21.00, lalu mematuhi protokol kesehatan," pungkasnya.(cw1/har)
Sumber: