Tahun Ajaran 2021/2022, ITS Tambah Dua Prodi Baru

Tahun Ajaran 2021/2022, ITS Tambah Dua Prodi Baru

Surabaya, memorandum.co.id - Indonesia merupakan negara yang dikenal kaya akan sumber daya alamnya. Guna mendukung memaksimalkan pemanfaatannya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka dua program studi (prodi) baru. Prodi tersebut menyasar sarjana (S1) baru, yakni Prodi Teknik Lepas Pantai di bawah Departemen Teknik Kelautan dan Prodi Teknik Pangan di bawah Departemen Teknik Kimia. Diungkapkan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT, dua prodi baru tersebut rencananya mulai menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran 2021/2022 ini, namun hanya melalui jalur penerimaan seleksi kemitraan dan mandiri (SKM). “Hal ini lantaran proses pembentukan dua prodi ini masih berlangsung sampai saat ini,” ujarnya, Minggu (7/2/2021). Adi menjelaskan, dua prodi baru ini dibentuk lantaran adanya keilmuan yang berbeda dari prodi yang sudah ada di masing-masing departemen tersebut. Ditambah ITS sebetulnya sudah memiliki dosen yang ahli pada masing-masing prodi baru tersebut. "Mahasiswa lulusan Teknik Lepas Pantai nantinya diharapkan mampu merancang bangunan lepas pantai terpancang (fixed offshore structure) dan bangunan lepas pantai terapung (floating offshore structure) serta bangunan lepas pantai bawah laut (subsea facilities)," bebernya. Hal tersebut, paparnya, akan sangat mendukung bangsa Indonesia dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang terletak di lepas pantai, seperti gas, minyak bumi, dan mineral. Apalagi potensi minyak bumi dan gas Indonesia 70 persen di antaranya berada di perairan. “Sehingga harapannya, kebutuhan ahli di bidang Teknik Lepas Pantai di Indonesia bisa terpenuhi ke depannya,” ungkap guru besar Teknik Elektro ini. Sementara itu, Direktur Pendidikan ITS Siti Machmudah menjelaskan, Prodi Teknik Pangan akan mempelajari pengolahan bahan baku menjadi produk pangan. Termasuk akan mempelajari dasar-dasar terkait ilmu pangan dan desain proses industri pangan. Mahasiswa akan dibekali kemampuan untuk memproduksi produk pangan secara efisien, melakukan desain proses produksi pangan, serta melakukan komersialisasi produknya. "Apalagi Indonesia memiliki banyak perusahaan terkait makanan dan minuman, baik perusahaan milik negara (BUMN), swasta nasional maupun multinasional,” ungkapnya. (mg-3/fer)

Sumber: