Banjir di Jombang Masuk ke Permukiman, Warga Mengungsi

Banjir di Jombang Masuk ke Permukiman, Warga Mengungsi

Jombang, memorandum.co.id -- Jebolmya tanggul Sungai Avur Besuk, membuat banjir di Kecamatan Bandar Kedungmulyo semakin tinggi dan meluas. Air meluap dan dengan cepat masuk ke permukiman warga di Desa Gondangmanis. Sehingga, para warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman ke Balai Desa Gondangmanis dengan menggunakan perahu karet milik BPBD Jombang. Warga Dusun Manisrenggo, Arifin, mengatakan dirinya bersama keluarganya mengungsi karena ketinggian air di rumahnya sudah sepinggang orang dewasa. "Kami mengungsi mulai kemarin Kamis, (04/02) siang. Air sudah selutut orang dewasa. Ini sekarang ambil barang-barang seperti baju, karena stok baju yang buat ganti sudah habis. Saya ngungsi ke rumah mertua," katanya, Jumat (05/2/2021). Sementara warga yang lain, Abdul Kholik (56) menerangkan, bahwa banjir datang mulai pukul 02.00 WIB. Sehingga kandang sapi miliknya pun terendam air. Kemudian sapi-sapi miliknya diungsikan. "Sapi saya ada lima, ini saya ungsikan semua. Selain itu juga warga juga banyak yang mengungsi kesini. Tapi ada juga yang dipinggir jalan," terangnya. Warga lainnya yang kebetulan memiliki ruko, Sugeng menjelaskan, bahwa ia terpaksa mengungsi karena ruko miliknya terendam banjir. Untuk kerugian belum menghitung. Yang penting bisa keluar rumah, aman dulu," jelasnya. Perangkat Desa Gondangmanis, Ike (40), memaparkan, bahwa jumlah pengungsi sekitar 200 orang. Mulai evakuasi sekitar pukul 19.00 pada Kamis (04/2) kemarin. "Untuk pengungsi banyak yang lansia. Awalnya tidak mau, akhirnya kami paksa mengungsi karena kondisi sudah berbahaya. Sepertinya potensi air semakin tinggi, airnya masih deras soalnya," jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang, Miftakhul Ulum menuturkan, bahwa pihaknya berupaya melakukan penanganan banjir di daerah hulu Avur Besuk. "Di lokasi itu Insya Allah siang ini kita akan melakukan penutupan, karena pagi tadi di Dam Gude masih banyak sampah. Itu yang kita angkat dulu," tuturnya. Menurut Ulum, apabila di titik tersebut telah dilakukan penanganan, ia optimis debit air pada Avur Besuk dan Avur Brawijaya akan berkurang. "Sehingga kita mengatasi avur yang dibawah lebih mudah," pungkasnya. (yus/udi)

Sumber: