Pasca Sembuh Covid-19, Cak Ji Ajak Penyintas Donor Plasma Konvalesen

Pasca Sembuh Covid-19, Cak Ji Ajak Penyintas Donor Plasma Konvalesen

Surabaya, memorandum.co.id - Saat ini Surabaya gencar-gencarnya menggebyar donor plasma konvalesen bagi penyintas Covid-19. Bentuk kepedulian kemanusian itu disambut baik Calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Surabaya terpilih Armuji. Cak Ji, sapaan Armuji yang sempat terpapar Covid-19 dan berjuang keras akhirnya bisa sembuh. Itu tidak terlepas dari kekuatan doa, dukungan keluarga, dokter dan para perawat yang merawatnya di RSUD dr Soetomo. Semangat berjuang keras untuk melawan ganasnya Covid-19 tak pernah patah. "Pandemi ini hanya bisa diatasi bersama-sama dan setiap komponen masyarakat harus mau berkorban dan mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi atau golongan," ujar Cak Ji kepada memorandum.co.id, Kamis (4/2/2021). Tambah Cak Ji, perjuangan melawan Covid-19 ini masih panjang. Tentang plasma konvalesen memang perlu digalakkan dan diimbau agar penyintas ikhlas mendonorkan plasmanya. "Karena plasma konvalesen ini mungkin akan bermanfaat kalau pemberiannya tepat waktu. Kalau sudah dalam kondisi kekurangan oksigen berat, plasma konvalesen ini tidak ada manfaatnya," jelas Cak Ji yang dalam pilkada kemarin bersama Eri Cahyadi. Lanjutnya, terkadang orang justru sibuk mencari plasma padahal sudah kekurangan oksigen. Kalau sudah kekurangan oksigen obatnya adalah mencukupi oksigen tersebut dan harus dirawat di rumah sakit bahkan ICU, karena kalau kurang oksigen tidak ditangani dengan baik maka organ-organ tubuh pasti akan rusak satu per satu. "Perlunya kita memberi edukasi masyarakat yang seimbang. Pemberitaan yang tidak tepat tentang suatu terapi Covid-19 bisa berakibat fatal," ujarnya. Selama ini, dengan adanya informasi terapi Covid-19 itu bisa menimbulkan asumsi atau kepercayaan bahwa ada obat dewa untuk menyembuhkan Covid-19. "Padahal sampai saat ini semua masih belum ada yang jelas tentang terapi Covid-19 ini. Sistem imun pasien lebih memegang peran dalam penyakit Covid-19," tambah Cak Ji. Cak Ji menegaskan, pada kasus Covid-19 yang berat justru perawatan yang baik selama sakit memegang peranan penting. "Sehingga kecukupan dokter, perawat, peralatan medis baik untuk terapi dan diagnostik serta sistem pelayanan yang baik lebih memegang peranan penting," ujarnya. Saat dikonfirmasi, Cak Ji tetap melakukan aktivitas rutinnya berkebun di samping rumah di kawasan Penjaringan Sari. Selain itu, dirinya juga berolahraga ringan yang tidak pernah ditinggalkan. "Jangan menganggap enteng virus corona. Waspada dan waspada harus selalu menjadi prioritas masing-masing individu. Sebab, tak akan tahu siapa di antara orang-orang yang ditemui itu telah membawa virus yang tak kasat mata tersebut," ujarnya yang sudah tiga minggu di rumah full untuk mengembalikan kondisi kesehatan. Untuk bisa melalui itu, Cak Ji harus menunggu dua kali Swab PCR dan dinyatakan negatif. “Sing penting gak oleh cilik ati (yang penting jangan berkecil hati). Semangat terus dan tak berhenti berdoa kalau corona bisa disembuhkan. Keluarga, lebih-lebih perawat yang memberikan semangat saya untuk sembuh berlipat,” pungkas Cak Ji. (fer/gus)

Sumber: