Curah Hujan Tinggi, Desa Kademangan Jombang Terendam Banjir

Curah Hujan Tinggi, Desa Kademangan Jombang Terendam Banjir

Jombang, memorandum.co.id - Karena curah hujan yang tinggi, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang terendam banjir. Ketinggian air diperkirakan mencapai 2,75 meter. Banjir tersebut berasal dari meluapnya Sungai Catak Banteng dan Sungai Pancir Gunting. Akibatnya warga terpaksa diungsikan ke Balai Desa Kademangan oleh BPBD Jombang dan potensi relawan karena rumah mereka terendam air dan tak dapat ditempati. Salah satu warga Kademangan, Yudi (39), memgatakan, bahwa banjir datang secara tiba-tiba sekitar pukul 18.30 WIB. Luberan air ini dari sungai Bareng yang bertemu dengan sungai Catak Gayam. "Yang terendam ini ya satu dusun. Gang yang dibelakang Bank BCA juga terendam air. Ketinggian air kira-kira sekitar tiga meter, namun tidak ada korban jiwa. Warga ngungsi.di Balai Desa," tukasnya. Sementara itu, Supervisor Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Stevie Maria menerangkan, bahwa dari laporan yang masuk, sementara banjir terjadi di empat kecamatan. Dan masih ada kemungkinan meluas di kecamatan lainnya. "Penyebab banjr karena curah hujan yang sangat tinggi di tiga hulu sungai kami, sehingga debit air sangat besar. Dan kebetulan di daerah hulu membawa material yang cukup besar dan banyak. Sehingga debit air pada hilir cukup parah," terangnya. Stevie atau yang akrab dipanggil Peppy ini menjelaskan, bahwa banjir terparah ada di Desa Selorejo dan Desa Kademangan. Tinggi air pada titik terdalam di Desa Kademangan sampai 2,75 meter saat di awal. Tapi air mulai turun hingga 2,25-2,50 meter. "Perhitungan awal, ada sekitar 443 rumah yang terendam banjir. Dan saat ini setelah evakuasi, titik fokus pada pemenuhan kebutuhan makan dan minum awal para pengungsi," pungkasnya. BPBD bersama potensi relawan, mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir dengan menggunakan perahu karet ke Balai Desa Kademangan. Dari pamtauan dilokasi, sekitar pukul 01.00 WIB air mulai berangsur-angsur surut meski belum total. Dan warga yang memgungsi masih tetap bertahan di balai desa setempat. Dan untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum para pemgungsi, telah dibuka Dapur Umum Tagana Kabupaten Jombang. (yus)

Sumber: