Museum Olahraga Surabaya (MOS) Siap Dibuka untuk Umum

Museum Olahraga Surabaya (MOS) Siap Dibuka untuk Umum

Surabaya, memorandum.co.id - Destinasi wisata di Surabaya akan bertambah. Kali ini warga Surabaya akan dimanjakan oleh barang dan peralatan milik atlet kancah nasional hingga internasional yang asli Arek Suroboyo. Tempat yang dimaksud adalah Museum Olahraga Surabaya (MOS). Bertempat di sekitaran Gelora Pancasila dan Lapangan Thor itu, memang hingga saat ini belum dibuka secara resmi karena untuk melangkapi kekurangan ornamen dari atlet-atlet tersebut. Untuk melihat kesiapan itu, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana meninjau MOS, Senin (1/2). Dengan didampingi petugas dari Disbudpar Kota Surabaya, WS, sapaan Whisnu Sakti Buana diterangkan satu per satu barang atau peralatan di MOS tersebut. Memang, ada beberapa barang milik atlet yang belum diserahkan ke MOS. Dan ada juga yang sudah lengkap, salah satunya atlet panahan Lilies Handayani yang menyerahkan semua barangnya mulai dari piala, medali, kaus, serta busur dan anak panahnya. “Secara prinsip sudah siap dibuka, memang ada beberapa ornamen yang harus segera dipenuhi. Ini kan salah satu keinginan Bu Risma (mantan Wali Kota Tri Rismaharini, sekarang Menteri Sosial) untuk segera diresmikan, makanya saya sidak ini mungkin bisa kami  resmikan segera dengan mengundang beliau untuk meresemikannya,” ujar WS. Lanjutnya, untuk kekurangannya sepeti apa, dalam dua minggu depan bisa diresmikan. “Kita upayakan, bangunan semua sudah siap. Tinggal tambahan ornamen yang belum siap. Kalau bisa dikebut dalam dua minggu, kenapa tidak untuk segera diresmikan,” jelasnya. WS juga menegaskan, untuk sepakbola, di ruangannya ada Piala Liga Kansas 1997, itu bisa dipakai dan dibawa ke sini (MOS). “Sama nanti kaus Eri Iriyanto. Saya akan ngobrol dengan Mas Azrul (Presiden Persebaya Azrul Ananda, red) sekalian juga masalah Karanggayam, homebase Persebaya. Siapa tahu di-support juga untuk menambah koleksi,” ujarnya. Dirinya juga tadi menanyakan atlet tenis lapangan Suzanna Aggakusuma yang belum ada. Kalau Bonit Wiryawan ada. “Banyak yang saya tanyakan, kok ga ada. Seperti tenis lapangan Suzanna Aggakusuma itu arek Suroboyo dan dekat rumah saya di Pakis Tirtosari. Kok tidak ada, saya tanya Mas Bonit Wiryawan dan ada,” ujarnya. Termasuk atlet Alan Budikusuma yang medali emasnya belum ada di sini. “Itu medali emas pertama kita di olimpiade dan beliau bisa mengawinkan medali emas kali pertama dan peraihnya juga menikah dengan dia. Momental yang harus kita minta, paling tidak kita bisa replika medali emas olimpiade,” pungkas WS. (fer/udi)

Sumber: