Dandim Jember Imbau Masyarakat Siapkan Tas Siaga Bencana

Dandim Jember Imbau Masyarakat Siapkan Tas Siaga Bencana

Jember Memorandum.co.id - Komandan Kodim 0824 Jember bersama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) didampingi Plt Lurah Kepatihan, Kecamatan Kaliwates meninjau lokasi korban banjir lumpur sekaligus mensosialisasikan Tas Bencana. "Banjir luapan aliran Sungai Bedadung mengakibatkan berbagai wilayah di Jember banjir dan menerjang pemukiman warga di 7 Kecamatan dan yang paling terdampak di 3 Kecamatan Patrang, Sumbersari dan Kaliwates," kata Dandim 0824 Jember, Sabtu (30/1/2021). Dari 7 Kecamatan tersebut, lanjut La Ode, data laporan masuk sebanyak 40 rusak berat, 34 rusak sedang, 6 rusak ringan, sedangkan rumah terdampak lumpur berjumlah puluhan kepala keluarga, dan tidak ada korban jiwa. "Dari pantauan dua titik rumah warga di belakang kantor Kelurahan Kepatihan dan Perumahan Villa Indah Tegal Besar, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, merupakan titik yang perlu bantuan personil TNI untuk diterjunkan membantu membersihkan lumpur,; urai mantan Dandim 0831 Surabaya Timur ini. La Ode M Nurdin menerangkan, informasi dari Tim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, musim hujan deras dengan intensitas tinggi ini hingga bulan Februari 2021. "Perlunya masyarakat menyiapkan atau memiliki Tas Bencana sebagai bagian dari mitigasi bencana untuk disampaikan pada masyarakat, menjadikan masyarakat tangguh bencana," harap La Ode. Selain itu, tas tersebut dapat memudahkan saat evakuasi dari lokasi bencana menuju tempat yang lebih aman. Tas siaga bencana berisi barang-barang pokok dan surat-surat penting ketika terjadi bencana atau kondisi darurat. Sementara menurut Plt Lurah Kepatihan, Nanang, wilayah yang terdampak di RW 22 sebanyak 3 rumah hanyut/rusak berat, rusak sedang/ringan 17 rumah, dan terendam 21 rumah. "Banjir luapan Sungai Bedadung setinggi 2 meteran membawa lumpur telah merobohkan tembok bangunan rumah warga dan kemasukan air lumpur serta banyak warga yang kehilangan surat-surat penting," jelas Nanang.(edy)

Sumber: