Covid-19 Mengoyak Ekonomi, Geliat Pasar Kota Gresik Lesu
Gresik, memorandum.co.id - Imbas Covid-19 benar-benar mengoyak sektor perekonomian. Seperti yang dialami pelaku usaha di Pasar Kota Gresik yang sepi pembeli hingga banyak stan yang tutup. Roda perekonomian tampak tak secara lancar bergerak. Stan-stan kebutuhan sekunder seperti pakaian tidak banyak yang mampir. Berbeda dengan stan kebutuhan pokok, meskipun tidak seramai seperti sebelum Covid-19 akan tetapi masih diserbu pembeli. Banyaknya stan yang tutup menggambarkan imbas virus mematikan ini pada sektor ekonomi. Apalagi, kini masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membatasi ruang gerak masyarakat. "Ya seperti ini, sangat sepi. Laku satu atau dua pakaian saja sudah untung-untungan dan bersyukur," ujar salah seorang pedagang pakaian dan peralatan ibadah Hj Makrifah. Menurutnya, banyak stan yang memilih tutup karena sepinya pembeli. Sebagian lagi memilih menyewakan atau mengontrakkan stannya karena dagangan tidak laku. "Pengeluaran bulanan pasti, tapi pemasukan turun total. Drastis," imbuh sembari membersihkan barang-barang dagangannya. Sementara itu, Kadiskoperindag Gresik Agus Budiono menyebut geliat pasar ditentukan oleh konsumen. Namun, di tengah pandemi seperti ini memberikan impact yang luar biasa. Tentu bukan impact kenaikan penjualan, namun sebaliknya. Pandemi seperti ini, yang masih tetap bertahan salah satunya warung kopi. Tempat nongkrong tersebut tidak kehilangan konsumennya dan masih terus diburu pelanggan. "PPKM ini sangat memengaruhi pelaku usaha. Sehingga banyak yang memilih tutup karena tidak ada pengunjung," tuturnya. Diskoperindag sendiri mengajukan bantuan Covid-19 untuk 21.700 UMKM pada 2020. Namun, hanya sekitar enam ribuan yang mendapatkan bantuan itu. Padahal, dirinya berharap sebanyak mungkin UMKM mendapatkan bantuan. Meskipun tidak banyak, tetapi merata. Sehingga kelangsungan UMKM tetap terjaga.(and/har/fer)
Sumber: