Tidak Merata, Sebagian Trotoar di Jalan Adityawarman Berantakan

Tidak Merata, Sebagian Trotoar di Jalan Adityawarman Berantakan

Surabaya, memorandum.co.id - Sejauh mata memandang, Kota Surabaya memiliki potret trotoar yang indah dan aman untuk pejalan kaki. Namun sayangnya potret itu masih belum merata. Di Jalan Adityawarman sisi utara yang mengarah ke Mayjen Sungkono, tepatnya di dekat traffic light (TL) sebelum Kantor KPU Kota Surabaya, trotoar yang berada di titik itu nampak kacau. Kondisi tersebut lantas dikeluhkan oleh para pejalan kaki yang kerap melintas di sana. "Selama 2 tahun saya lewat kondisinya memang sudah hancur begini, padahal trotoar yang di seberangnya sana (Kantor KPU Surabaya, red) bagus, yang di sini kenapa tidak mendapat sentuhan ya," lontar Agustin, seorang pejalan kaki yang sering lalu lalang di trotoar tersebut, Rabu (27/01/2021). Meski mengeluh karena haknya sebagai pejalan kaki tidak difasilitasi dengan baik, para pedestrian terpaksa menggunakan trotoar tersebut mengingat Jalan Adityawarman merupakan jalan protokol yang padat lalu lintas. "Saya setiap berangkat dan pulang kerja lewat trotoar ini, ya kondisinya memang tidak layak sebenarnya tapi terpaksa kita lalui saja karena kalau turun ke jalan bahaya," beber Antony. Komposisi trotoar yang masih berbahan paving tersebut berbanding terbalik dengan trotoar yang ada di kawasan lain tidak jauh dari sana. Misalnya trotoar di Jalan Mayjen Sungkono yang sudah menggunakan keramik. "Ya harapannya bisa mendapat perbaikan, dibuat lebih nyaman seperti di Mayjen, bila perlu ditambahkan ornamen bola-bola agar lebih aman seperti di trotoar Darmo, karena di sini masih sering dilewati pejalan kaki," harap Andik, pemilik warung makan yang bertengger tidak jauh dari lokasi. Menanggapi hal itu, Camat Wonokromo Tomi Ardiyanto turut berharap dapat dilakukan pembangunan lanjutan mengingat fasilitas umum (fasum) seperti trotoar penting bagi pedestrian. "Semoga tahun ini bisa dilakukan pembangunan fasum bagi pedestrian oleh rekan-rekan DPUBM Pematusan," harapnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya mengakui trotoar tersebut merupakan konstruksi lama dan belum ada penanganan. "Iya itu belum ada penanganan masih konstruksi lama, untuk tutup saluran akan kita perbaiki segera tapi untuk kanstin nanti saya sampaikan ke Pak Ganjar (Kabid Jalan dan Jembatan DPUBMP, red) untuk mendapat perhatian," tutur Eko. Kanstin atau kansteen adalah salah satu produk beton pracetak yang banyak dijumpai di pinggir badan jalan. Fungsi utama kanstin adalah sebagai pembatas antara badan jalan dan trotoar. (mg3/fer)

Sumber: