Tambak Dalam Baru Kerap Banjir, Warga Rindukan Pengerukan

Tambak Dalam Baru Kerap Banjir, Warga Rindukan Pengerukan

Surabaya, memorandum.co.id - Pergantian musim dari panas ke hujan menjadi momok yang mengkhawatirkan bagi warga yang bermukim di Tambak Dalam Baru, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya. Bagaimana tidak, setiap turun hujan, kawasan tersebut seketika banjir. Hal tersebut terjadi lantaran saluran air atau drainase yang ada di dua wilayah  RW 5 dan RW 6, tepatnya di Jalan Tambak Pring Timur dan dan Tambak Dalam Baru dipenuhi endapan lumpur. Di samping itu, saluran air sepanjang lebih kurang 400 meter tersebut terbilang dangkal. "Kalau sudah hujan, kali (saluran air-red) sama jalan sama, penuh dengan air," keluh Bu Noval, warga RT 10, RW 5 Tambak Dalam Baru, Jumat (15/01/2021). Wakil Ketua RW 5, Tambak Dalam Baru, H Lukman Hakim mengatakan, terakhir dilakukan upaya pengerukan pada 2017 yang lalu. Kini, dirinya berharap ada upaya yang sama agar ketika hujan, luapan air cepat mengalir ke kawasan bozem di sisi utara. "Pernah dilakukan survei beberapa kali kemudian dikirim petugas untuk sekedar membersihkan, tapi belum dilakukan pengerukan. Yang jadi masalah sendimen lumpurnya itu sudah tebal," terang Lukman. Menurut Lukman, akibat sering banjir aktifitas warga kemudian jadi terganggu. Sebab kawasan tersebut menjadi jalan utama bagi warga yang bermukim di sana. "Bahkan di tempat ibadah pun juga kebanjiran, apalagi kalau sudah hujan deras bisa satu minggu surutnya, karena saluran air di kawasan ini juga sempit dan kecil," tambah Lukman yang juga menjabat sebagai Sekretaris II LPMK Asemrowo. Kerja bakti pun sudah kerap dilakukan. Lebih lanjut, Lukman berharap agar dinas terkait melalui UPTD-nya segera mengirim satgas guna mengeruk saluran air di kawasan tersebut. Menanggapi ada wilayahnya yang direndam banjir, Camat Asemrowo, Bambang Udikoro mengatakan bahwa sebelumnya telah dilakukan upaya pemantauan dengan dinas terkait. "Ya, 2 minggu yang lalu saya dan UPTD sudah melihat ke sana. Untuk tindakan lebih lanjut nanti dinas terkait yang akan turun tangan," kata Bambang. Sementara itu, Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya berujar akan segera menerjunkan alat keruk R60 ke lokasi. "Pengerukan bisa segera kami lakukan minimal mengurangi genangan karena muara saluran menyempit jadi gazebo, nanti kita akan pakai R60," jelas Eko. (mg3/fer/udi)

Sumber: