Sentra UMKM Sasaran Sosialisasi Prokes Srikandi GPK Jombang

Sentra UMKM Sasaran Sosialisasi Prokes Srikandi GPK Jombang

Jombang, memorandum.co.id - Sentra industri kecil peralatan dapur di Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, menjadi sasaran sosialisasi protokol kesehatan (prokes), Minggu (10/1/2021). Sosialisasi prokes ini dilakukan para Srikandi GPK (Gerakan Pemuda Ka'bah) Kabupaten Jombang. Hal ini dilakukan guna membantu pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jombang. Srikandi GPK Jombang Ismi Latifah mengatakan, bahwa dalam gerakan membantu pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19, salah satunya yakni kesadaran diri untuk patuh terhadap protokol kesehatan. "Disiplin itu sangat penting, terlebih soal kesehatan kita harus sadar betul. Sadar membiasakan kebiasaan baru dengan cara memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," katanya. Menurut penjelasan Ismi, selain itu kebiasaan ini juga harus disertai dengan rasa kepedulian terhadap yang lain. Untuk itu, pihaknya menyosialisasikan ini karena sadar, bahwa semua sama-sama peduli dan saling menjaga. "Kita harus terus semangat dan tetap terlindungi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Mari bersama bergandengan tangan bersatu lawan corona, dan bangkitkan kembali ekonomi," tukasnya. Selain sosialisasi, GPK juga memberikan bingkisan berupa susu, masker, minuman vitamin C, dan lain-lain. Hal ini sebagai wujud untuk meningkatkan solidaritas dan menjadi pemantik tetap semangat beraktivitas mencari nafkah mengais rezeki dan tetap terlindungi. Sementara itu, salah satu pelaku usaha UMKM peralatan dapur Desa Tambar, Ainur Rofiq (40), mengungkapkan, bahwa pihaknya berterima kasih kepada Srikandi GPK atas upaya kepeduliannya dan motivasi terhadap UMKM. "Semoga pandemi ini segera berakhir, dan usaha semakin lancar. Usaha kami ini berbahan baku kayu, kawat dan stainless. Di tengah pandemi ini kendala kami di bahan baku, sehingga dampaknya harga bahan baku naik," ungkapnya. Rofiq menerangkan, jika bahan baku kayu pihaknya membeli dari Kediri dan kota sekitarnya. Memang saat ini masih bisa bertahan ditengah pandemi, meskipun ada kenaikan pada bahan baku karena sulit didapat. "Produksi selama pandemi ini tidak ada kendala. Hanya saja, kesulitan bahan baku dan harga sedikit mengalami kenaikan. Alhamdulillah, selama pandemi, tidak ada karyawan yang dirumahkan," terangnya. Namun demikian, lanjutnya, untuk permintaan sedikit terhambat. Hal itu dikarenakan pengiriman ada semacam karantina. "Ada karantina, dan disterilkan. Katanya untuk mencegah penyebaran virus corona," pungkasnya. Perlu diketahui, bahwa UMKM peralatan dapur alat masak penggorengan serok dan panggangan di Desa Tambar ini, terdapat 30 pelaku usaha yang memperkerjakan hampir 500 karyawan. Distribusi penjualannya di Pulau Jawa hingga sampai ke Pulau Sumatera. Pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia, bahkan dunia, hampir sepuluh bulan ini telah membuat semua sektor terpuruk. Tak terkecuali pada bidang ekonomi, yang di dalamnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Nyaris semua UMKM tak dapat berkutik lantaran dihantam pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini. Mereka tak dapat menjalankan aktivitas karena pangsa pasar sepi. Sehingga menyebabkan kerugian dan pengurangan tenaga kerja. (yus/fer)

Sumber: