Lansia dan Gakin Bangkalan Penerima JPS Digerojok 13.427 Paket Sembako

Lansia dan Gakin Bangkalan Penerima JPS Digerojok 13.427 Paket Sembako

Bangkalan, Memorandum.co.id - Kesigapan Pemkab Bangkalan menyikapi program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi coronavirus desease atau covid-19 terus dikembangkan melalui berbagai daya dan upaya. Kali ini, Bupati R Abdul Latif Amin Imron selaku Ketua Tim Satgas Penagangan Covid-19 kembali menggelontorkan ribuan paket sembako bagi warga terdampak. “Jelasnya, menjelang tutup tahun 2020, Bapak Bupati selaku Ketua Tim Satgas kembali menyalurkan 13.427 paket sembako kepada kaum dhuafa terdampak ekonomi covid-19,” kata Jubir Tim Satgas Pemkab, Agus Sugiyanto Zein, Senin (4/1/2021). Secara simbolis, bantuan paket sembako itu secara langsung diterimakan Ra Latif, sapaan akrab Bupati, kepada perwakilan warga yang berhak, Selasa (29/12) lalu, di pendopo agung kabupaten atau tiga hari sebelum tutup tahun 2020. Bantuan sosial (bansos) yang digulirkan melalui pintu Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan itu, menurut Agus Zein, dipilah untuk dua target sasaran. Rinciannya, 9.793 paket sembako disalurkan kepada keluarga penerima manfaat Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang tersebar di 18 kecamatan. “Diutamakan kepada keluarga miskin (Gakin-Red) yang belum pernah menerima Bansos serupa, baik dari Pemkab, Pemprov maupun pusat,” tandas Agus Zein, yang juga Kepala Dinas Kominfo. Sisanya, 3.634 paket lainnya disalurkan kepada 12 Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) di Kabupaten Bangkalan. Jadi, penerimanya adalah kaum dhuafa lanjut usia (Lansia). Nominal harga untuk setiap kemasan paket sembako nilainya sama. Yakni Rp 200.000 per-paket. Setiap paket sembako berisi kemasan beras 5 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter, serta 6 bungkus mie instant. Ra Latif menagaskan, penyaluran Bansos berupa 13.427 paket sembako itu punya misi berbasis kemanusiaan. Yakni mengurangi beban ekonomi komunitas Gakin terdampak ekonomi covid-19. Termasuk komunitas warga penerima manfaat JPS dan para Lansia, menurut Rea Latif, merupakan bagian dari Gakin terdampak ekonomi covid-19. ”Jadi mereka jangan sampai terlewati. Harus kita inventarisir secara detail agar datanya valid. Targetnya, mereka harus masuk dalam daftar penerima Bansos. Jangan sampai salah sasaran,” pungkas Bupati.(ras)

Sumber: