Ayah Berperan Penting Jaga Kesehatan Anak dari Ancaman Pneumonia

Ayah Berperan Penting Jaga Kesehatan Anak dari Ancaman Pneumonia

Surabaya, memorandum.co.id - Selain ibu, ayah juga memiliki peran yang juga besar dalam pengasuhan anak. Terutama dalam menjaga kesehatan sebuah keluarga pada masa pandemi Covid-19. Ini terungkap dalam seminar secara luring dan daring bertajuk Edukasi Media dan Penyebaran Komunikasi Publik  Peran Ayah dan Pencegahan Pneumonia pada Anak dengan Imunisasi, Senin (21/12/2020). Psikolog Universitas Airlangga Surabaya Dr Nur Ainy Fardana menuturkan, peran penting ayah sebenarnya dimulai sejak bayi dalam kandungan.  Dibutuhkan dukungan emosi dan perhatian ayah terhadap kondisi kehamilan ibu. “Makanya ayah yang terlibat mengasuh anak sejak awal terbukti memberi kontribusi terhadap berkembangnya rasa aman dalam sisi emosi anak. Perhatian dan kasih sayang ayah kepada anak semasa bayi memberi sumbangan besar bagi terjalinnya kedekatan emosi ayah dengan buah hatinya,” beber dia dalam seminar yang digelar Jurnalis Sahabat Anak. Ia menambahkan, seorang ayah juga mengambil peran besar dalam menyiapkan anak untuk menghadapi tantangan hidup, termasuk bagaimana ayah mempersiapkan perlindungan terhadap kesehatan anak di masa depan. Salah satunya persiapan yang matang untuk mencegah pneumonia. Bahkan ia mendukung sang ayah mengantar anaknya pergi imunisasi. Selama ini yang banyak adalah ibu-ibu yang mengantar anaknya imunisasi. Dan ini sangat penting agar sang ayah semakin tahu soal kesehatan anaknya. Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, dr Herlin Ferliana M.Kes menuturkan, imunisasi merupakan program yang sangat efektif untuk memenuhi target SDGs dengan penurunan angka kematian bayi 25 per 1.000. Apalagi pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita. “Sebanyak 50% disebabkan oleh streptococcus pneumoniae dan 20% disebabkan oleh haemophilus influenzae tipe b,” kata Herlin yang juga menjadi narasumber. Ia melanjutkan, vaksin pneumokokus konyugasi (PCV) sudah diintroduksi di Indonesia. Semua diawali dengan demonstration program di Provinsi NTB dan Bangka Belitung serta selanjutnya diintroduksi secara nasional, yakni bertahap mulai 2020 sampai 2024. Herlin menambahkan, diperlukan kerjasama yang terpadu dengan semua pihak untuk mencapai imunisasi PCV yang sukses. “Peran ayah sangat penting dalam kesuksesan imunisasi PCV,” katanya. Sedangkan Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin menuturkan, untuk menjaga kesehatan keluarga diperlukan support system yang ada di rumah, termasuk peran suami sebagai kepala rumah tangga. “Bagi para ayah, ayo kita harus support ibu-ibunya. Karena, vaksinasi yang dilakukan pada anak penting untuk kesehatan mereka,” kata Arumi melalui tayangan video. Sementara itu anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur Dr. dr. Dominicus Husada, Sp.A.K menuturkan, seorang ayah di rumah memiliki peranan kunci dalam menentukan kesehatan keluarga, termasuk pencegahan pneumonia. Selama ini, pemaksimalan peran ayah belum banyak diangkat. Ia melanjutkan, selama ini fokus kesehatan keluarga selalu saja fokus pada ibu si anak. Pasalnya, ibu yang merawat dan bersama si anak untuk jangka waktu yang lama sepanjang hari. “Kombinasi peran ayah yang maksimal akan melengkapi sebuah keluarga dalam membangun pertahanan kesehatan,” jelasnya. Pneumonia sendiri, katanya, merupakan keradangan pada paru-paru yang menyerang pernafasan. Pneumonia terjadi karena adanya infeksi yang berasal dari mahluk hidup asing yang masuk di tubuh seseorang dan menimbulkan proses penyakit. “Penyebabnya bisa dari virus, bakteri, jamur, bahan kimia, bahan beracun maupun mahluk hidup kecil lainnya,” jelasnya. Ia menambahkan, Pneumonia begitu berbahaya karena menyerang saluran nafas. Proses penularannya pun bisa ditulari orang lain maupun ketika menghirup bahan berbahaya. “Penyebarannya bisa lewat droplet atau percikan ludah. Ketika seseorang  bicara, batuk, bersin, maupun meludah. Bisa juga melalui partikel penyebab infeksi yang melayang di udara,” ungkapnya. Dominicus juga menambahkan, Pneumonia menyerang bayi, anak-anak, sampai orang lanjut usia (lansia). Tentu, orang dengan sistem imun yang buruk akan lebih muda terkena Pneumonia. “Jadi Penumonia ini menempati urutan pertama penyebab kematian balita di seluruh dunia.  Bergantian dengan penyakit diare yang juga penyebab kematian bagi balita,” jelasnya. (udi)

Sumber: