Plengsengan Anyaman Bambu Tak Kuat Tahan Volume Air

Plengsengan Anyaman Bambu Tak Kuat Tahan Volume Air

Surabaya, memorandum.co.id - Anyaman bambu yang difungsikan menahan tanah agar tak longsor di kali yang membentang di tengah Kelurahan Penjaringan Sari tak kuat menahan erosi akibat volume air yang meningkat, Jumat (18/12/2020). Sebelumnya, plengsengan kali di Jalan Penjaringan Asri Tengah, jebol akibat tak dapat menahan aliran air. "Saya tidak tahu pasti kapan plengsengan jebol, ketika itu saya di luar kota, saya pun kaget saat pulang. Setahu saya petugas dan warga sekitar mengantisipasinya dengan anyaman bambu," ujar Rizal, warga setempat. Curah hujan tinggi belakangan ini dan volume air yang meningkat membuat anyaman bambu tersebut tak kuat menahan erosi. Akibatnya, tanah dan sebagian ruas jalan beraspal ikut longsor dan rusak. "Akhir-akhir ini selalu hujan jadi air di kali juga selalu tinggi, Hal yang dikhawatirkan warga pun terjadi. Semoga pemerintah kota segera bertindak agar tidak semakin parah," terangnya. Selain itu, plengsengan kali di depan Graha YKP Surabaya, Medokan Asri Utara, juga jebol dan hanya ditopang anyaman bambu. Plengsengan kali yang masih baru itu, disinyalir tidak dapat menahan abrasi volume air yang meningkat. "Padahal umur plengsengan baru sekitar dua tahun, tapi sudah rusak saja, Eman (sayang sekali, red)," ungkap Ratna, penjual gado-gado di dekat lokasi. Dirinya mengatakan, kali yang sama di sebelah selatan terdapat plengsengan yang jebol. Tepatnya di samping jembatan yang menghubungkan Jalan Nusa Indah dan Jalan Medokan Asri. "Di sebelah sana juga ada plengsengan yang jebol, padahal sama-sama masih baru dibangun beberapa tahun lalu," ucap Ratna. Tak jauh dari sana, Jalan Raya Medokan Sawah selalu terendam genangan saat hujan mengguyur Surabaya. Meskipun tak terlalu tinggi, namun cukup meresahkan warga. Warga setempat menyayangkan pembangunan gorong-gorong air yang yang tak menyeluruh. Akibatnya kawasan tersebut masih sering tergenang air hujan. "Yang saya pertanyakan, setengah jalan ini di sebelah selatan itu di bangun gorong-gorong agar air dapat mengalir ke kali Gunung Anyar. Kenapa tidak menyeluruh sampai di sini? Di sana sudah tidak tetapi di sini masih tergenang," papar Suyoto, warga Medokan Sawah. Sementara itu, Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Eko Juli Prasetya mengatakan, bahwa perintah wali kota agar saluran dilebarkan sampai dengan pompa Medokan Asri UPN. “Ini untuk tambah tampungan folder pompa,” ujar Eko. Lanjut Eko, untuk sementara di terucuk bambu dan gedeg biar plengsengan tidak longsor. “Secepatnya akan dilakukan pekerjaan plengsengan di TA 2021 awal tahun. Yang kasih bambu-bambu itu satgas kami,” pungkas Eko. (mg-1/fer)

Sumber: