Tendang Motor, Pukuli Korban
NGAWI- Polisi akhirnya bertindak tegas terhadap penjahat jalanan yang membuat resah masyarakat. Tiga begal sadis yang selama ini menyamar sebagai anak punk dan pengamen terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan di kakinya. Ketiga pelaku didor karena mencoba kabur saat ditangkap di tempat persembunyiannya. Mereka adalah Abdul Rohim (19), warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren; Putut Handoko Putra (21), warga Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi; dan Arif Rudiyansya (20), warga Desa Sekar Putih Kecamatan Widodaren. Menurut Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu, sebelum beraksi anggota begal motor ini lebih dulu menggelar pesta minuman keras (miras). Mantan Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ini menjelaskan, dalam aksinya ketiga pelaku menendang motor korban hingga jatuh, lalu memukulinya hingga tak berdaya. "Setelah korban terjatuh, selanjutnya dihajar hingga tak berkutik. Selanjutnya para pelaku menggondol motor yang diincar. Selain itu, untuk mengantisipasi kejahatan serupa, polres akan melakukan penertiban terhadap anak-anak punk," tambah Pranatal, Jumat (17/5). Selain mengamankan tiga pelaku beserta dua motor korban dan tiga motor yang dipakai sebagai sarana kejahatan, petugas juga menyeret Dwi Rahmat Santoso, warga Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), sebagai penadah motor hasil kejahatan tersebut. Informasi yang dihimpun, pengungkapan tiga begal sadis ini setelah Tim Unit Opsnal yang dipimpin Kanit Idik I Ipda Tri Boy Alvin Siahaan, melakukan penyelidikan secara manual dan melacak melalui Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Sampai akhirnya, petugas berhasil membekuk ketiga pelaku serta mengamankan barang bukti dari tangan mereka. Ditambahkan kapolres, ketiga pelaku tersebut diduga melakukan pembegalan motor di sejumlah tempat di wilayah Kabupaten Ngawi, dalam waktu dua pekan terakhir. Para penjahat ini dibekuk di sejumlah tempat. Putut Handoko Putra disergap di seputaran terminal bus Ngawi. Sedang Abdul Rohim dan Arif Rudiyansya ditangkap di pertigaan Gendingan, Ngawi, saat keduanya turun dari bus setelah keduanya menyaru sebagai anak punk dan pengamen. Selain menyita lima motor dari ketiga pelaku, petugas juga mengamankan uang pecahan sebesar Rp 25 juta. "Kasusnya masih terus dikembangkan. Untuk barang bukti yang kita amankan selain uang, sepeda motor, helm, juga ada gitar kecil, dan alat untuk membegal," pungkas Pranatal. (hrt/etr/nov)
Sumber: