Gegara Membela Anak, Dilaporkan ke Polsek
Jember, memorandum.co.id - Aminullah (20), warga Dusun Karanganyar, Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji menjadi korban penganiayaan yang dilakukan Asror, tetangganya sendiri. Tidak terima dianiaya, Aminullah melapor kejadian tersebut Polsek Rambipuji, Minggu, (6/12/2020). Aminullah menceritakan, penganiayaan terjadi berawal anak Asror tersenggol motor yang kendarainya di jalan desa setempat. "Waktu itu sekitar pukul 17.00 Minggu (6/12/2020), saya mengendarai motor dari arah timur. Ketika sampai di lokasi kejadian, tiba tiba anak Asror berlari dan menabrak motor saya dan terjatuh. Saya ikut terjatuh,’ ungkap Aminullah, Senin (7/12). Setelah terjatuh, lanjut Aminullah, dirinya berdiri setelah melihat anak tersebut menangis karena terluka di pelipis mata sebelah kiri akibat terbentur ke jalan. Ia menggendongnya dan motornya dibiarkan tergeletak. " Niatan saya mengantarkan anak itu ke rumahnya karena saya tahu itu anak Asror, lokasi kejadian diperkirakan 100 meter dari rumah Asror, tepatnya di depan warung. Namun tak sampai seberapa jauh, Asror datang dan merebut anaknya dan mengajak saya ke rumahnya," terang dia. Sesampainya di rumah Asror, tambah Aminullah, dirinya disuruh diam di rumahnya, sedangkan Asror membawa anaknya ke rumah sakit balung," Namun, saya beranjak pulang setelah di suruh sama tetangganya, " imbuhnya. Masih kata Aminullah, setelah beberapa jam kemudian, Asror mendatanginya dan mengajak keluar. Belum seberapa jauh dari rumahnya, korban di pukul menggunakan tangan hingga tak sadarkan diri. " Seingat saya, Asror memukul saya satu kali tepat di kening dekat pelipis ini. Langsung mata saya berkunang-kunang dan tak sadar diri. Banyak warga mengetahui kejadian itu," jelas dia. Akibat penganiayaan tersebut Aminullah mengalami luka memar di pelipis. Orang tua berikut korban tidak menerimakan dan memilih untuk menempuh jalur hokum. Mereka melaporkan ke Polsek Rambipuji. Sementara Kapolsek Rambipuji Iptu Sucipto, saat dihubungi melalui telepon selulernya perihal dugaan penganiayaan tersebut, membenarkan. Ia menambahkan kejadian itu diawali dari kecelakaan yang dialami terhadap putra terlapor. "Ya, benar kejadian itu berawal dari kecelakaan. Saat korban dilakukan visum tidak ada luka. Katanya akan diselesaikan dengan perdamaian," terang Iptu Sucipto. (edy/udi)
Sumber: