Atasi Persoalan Ekonomi di Tengah Pandemi, Petani Kedunggaleng Budi Daya Porang

Atasi Persoalan Ekonomi di Tengah Pandemi, Petani Kedunggaleng Budi Daya Porang

Probolinggo, memorandum.co.id - Petani Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, mulai membudidayakan tanaman umbi-umbian jenis porang sebagai solusi dalam mengatasi persoalan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. "Sejumlah petani baik perorangan maupun berkelompok sudah mulai membudidayakan tanaman porang ini, setidaknya ada lahan sudah ditanami porang," kata Camat Wonoasih, Deus Nawandi, Senin, (7/12/2020). Deus Nawandi menjelaskan, porang merupakan tanaman umbian yang bernilai ekonomi tinggi, karena permintaan pasar tinggi dengan harga yang lumayan mahal. Deus mengatakan, tanaman porang merupakan tanaman yang perawatannya tidak terlalu sulit dan bisa menjadi tanaman sela ditanam pola tumpang sari dengan tanaman lainnya. Budidaya tanaman porang saat ini memang lagi digemari para petani. Dengan adanya penanaman yang dilakukan oleh warga di Kelurahan Kedunggaleng sangat antusias sekali, lantaran satu-satunya petani yang menanam porang. “Tentunya saya sangat antusias sekali. Perlu diketahui, tanaman porang ini sekarang lagi  ngetren. Selain harganya yang lumayan mahal, pemasarannya pun sampe ekspor ke negara luar,” jelas Deus Nawandi. Salah seorang petani porang, Taufik (35) warga Kelurahan Kedunggaleng Kecamatan Wonoasih, menuturkan di tengah pandemi Covid -19, budidaya porang menjadi alternatif yang sangat tepat untuk meningkatkan ekonomi petani. "Masa pandemi ini harga sejumlah komoditas pertanian lain anjlok, tapi porang harganya tetap tinggi seiring dengan tingginya permintaan pasar," tuturnya. Ia sudah mulai melakukan penanaman sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan merasa optimistis porang solusi ekonomi, masa panen lebih cepat dan perawatan lebih mudah. "Awalnya saya mendengar dari teman, bahwa tanaman porang sejenis tanaman gadung, kini mulai laku di pasaran bahkan harganya pun cukup fantastis,” terang Taufik. Menurut Taufik, dari awal penanaman hingga masa panen bisa memakan waktu 6 hingga 7 bulan dengan bobot umbi porang nya kisaran 8 ons hingga 2 kilogram. Sedangkan teknik penanamannya terbilang mudah karena sifatnya hanya mengandalkan air yang cukup dan tentunya pupuk organik. “Untuk perawatan, sebenarnya tidaklah rumit, akan tetapi memang untuk harga bibitnya sendiri lumayan mahal,”pungkasnya.(mhd/udi).

Sumber: