Dibekap Bantal, Dipukuli Hingga Tewas

Dibekap Bantal, Dipukuli Hingga Tewas

MOJOKERTO- Polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas mayat terbakar yang ditemukan di hutan kayu putih. Korban adalah pengusaha rongsokan. Tidak hanya itu, petugas juga berhasil menangkap dua pelaku yang membantainya. Mereka adalah tetangga dan teman korban, yang ditangkap di rumahnya masing-masing. "Labfor dan tim forensik telah mengungkap identitas korban atas nama Eko Yuswanto (32)," kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setiyono, Selasa (14/5). Eko Yuswanto merupakan warga Dusun Temenggungan, RT 2 RW 5, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan. Menurut Sigit, istri korban juga telah didatangkan ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk mengenali korban secara langsung pada Senin (13/5) malam. "Istri korban sudah kami datangkan untuk mengenali di RS Bhayangkara. Hasil pencocokan identitas yang diperoleh tim labfor dikuatkan istri korban yang melihat langsung jenazah," terang Sigit. Bahkan, usai memperoleh identitas korban, polisi langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan. Hasilnya, dua tersangka yang membunuh Eko Yuswanto berhasil diringkus di dua lokasi berbeda. Mereka adalah Priono alias Yoyok (38), yang masih tetangga korban. Seorang lagi yakni Dantok Narianto alias Gundul (36), warga Kenanten Gang 2, Desa Tambak Agung, Kecamatan Puri. “Dua tersangka kita amankan di rumahnya masing-masing. Saat ini prosesnya sudah dalam tahap penyidikan lebih lanjut,” terang Sigit. Kapolres menjelaskan, petunjuk yang mengarah kepada kedua tersangka karena sebelum kejadian, istri korban mengetahui jika suaminya diajak mengambil rongsokan di wilayah Mojosari oleh Supriono dan Sudanto. Namun, hingga ada kabar penemuan mayat hangus, ternyata korban belum juga pulang . “Tersangka yang kita amankan kali pertama adalah Yoyok, lalu disusul Sudanto, pada esok harinya. Dari pengakuan mereka, membakar tubuh korban untuk menghilangkan jejak,” jelas Sigit. Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya HP korban, HP tersangka, bantal, serta sprei yang ada di lokasi pembunuhan. Untuk sementara, lanjut Sigit, pembunuhan dengan cara sadis ini dipicu dendam tersangka terhadap korban. Sigit menyebut, pertikaian tersangka dengan korban diawali cekcok antara istri mereka."Namun, masih kami dalami lagi kemungkinan adanya motif lain," kata Sigit. Dari penangkapan kedua tersangka ini, polisi masih belum menemukan uang maupun mobil jenis pikap milik korban. Uang tunai Rp 4 juta dan pikap Daihatsu Gran Max warna biru metalik nopol W 9204 N itu, diduga ikut digondol. “Kami masih menginterogasi tersangka untuk memastikan uang dan mobil korban yang kabarnya dibawa kabur setelah membunuhnya,” sambung Sigit. Selain meringkus tersangka, polisi juga menemukan tempat pengusaha rongsokan itu dieksekusi. Di tempat ini, korban sempat diajak pelaku menenggak miras lalu dipukuli hingga tewas. Sigit mengatakan, Eko dieksekusi oleh kedua pelaku di sebuah rumah di Dusun Kenanten Gang 2, Desa Kenanten, Kecamatan Puri. Sigit menjelaskan, sebelum dibantai, korban lebih dulu bertemu dengan kedua pelaku di sebuah kafe di Jalan Jayanegara, Minggu (12/5) pagi. Korban lantas diajak ke rumah Sudanto. Di lokasi pembunuhan, Eko sempat diajak menenggak miras. "Di TKP ada darah, tempat minum untuk pesta miras dan tempat salah satu kamar untuk eksekusi korban," terang Sigit. Kedua pelaku, tambah Sigit, diduga memukuli Eko hingga tewas. Menurut kapolres, Dantok juga membekap wajah korban menggunakan bantal. Setelah korban tak bernyawa, diduga kedua pelaku membuang dan membakar di hutan kayu putih. Mayat Eko lalu diangkut menggunakan pikap milik korban. (no/nov)  

Sumber: