Ditinggal Pengajian, Rumah Warga Tanggulangin Digarong
Sidoarjo, Memorandum.co.id - Nasroh (65), warga Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo hanya bisa mengucapkan sumpah serapah berkali-kali ketika melihat rumahnya dibobol maling dan harta bendanya hasil dari menabung bertahun-tahun raib. Peristiwa pembobolan itu terjadi saat rumah korban Nasroh dalam keadaan kosong ditinggal menghadiri pengajian rutin di Masjid Al Fatah di desanya, Senin (30/11) sekitar pukul 21.00 wib. Wakasatreskrim Polresta Sidoarjo, AKP. Imam Yuwono menyebutkan, peristiwa pencurian dengan pemberatan (Curat) itu sudah dilaporkan dan pihaknya langsung melakukan upaya penyelidikan. "Sudah olah TKP dan sekarang dalam proses penyelidikan petugas," sebutnya, Rabu (2/12). Awal mula peristiwa pembobolan rumah itu terjadi saat korban pasutri Nasroh (65) dan Marlika (60) berangkat menghadiri pengajian rutin di Masjid Al Fatah di desanya yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari rumah. Pasutri itu berangkat seusai menunaikan ibadah sholat isya' sekitar pukul 20.00 wib. Saat berangkat ke Masjid, pasutri itu tidak mengunci pintu rumah, entah karena lupa atau kebiasaan di lingkungan tersebut di anggap aman. Selang beberapa jam, usai menghadiri pengajian rutin di Masjid Al Fatah, pasutri itu langsung pulang. Pasutri tersebut sampai di rumah sekitar pukul 22.00 wib. Nah, ketika turun dari kendaraannya, penglihatan pasutri tersebut tertuju pada jendela yang berada di sebelah kanan rumahnya. Dua lembar kaca nako jendela dalam kondisi terlepas. Dua lembar kaca nako yang lepas itu ada di bawah jendela. Padahal sebelum berangkat kaca nako itu terpasang dengan baik. Setelah didekati, tak hanya kaca nako saja yang terlepas. Namun teralis jendela yang terbuat dari besi juga jebol seperti bekas dicongkel seseorang. Karena curiga ada seseorang yang sengaja melakukan pengerusakan rumahnya, Pasutri itu membuka pintu rumah dan masuk ke dalam rumah untuk mencoba memeriksa uangnya yang disimpan dalam lemari kamar tidur. Alangkah kagetnya Nasroh dan Marlika ketika mendapati pintu lemari rusak seperti bekas dicongkel dengan benda keras. Barang-barang yang berada di lemari sudah berserakan seperti habis diacak-acak orang. Pasutri itu pun memastikan uang simpanan yang disembunyikan dalam lemari itu sudah raib. Setelah pasutri itu memeriksa barangnya yang lain, ternyata handphone milik korban yang sebelumnya ditaruh di meja ruang tengah juga raib. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp 18,4 juta rupiah. Selanjutnya korban melaporkan kejadian itu ke kantor polisi terdekat untuk penanganan lebih lanjut.(ags/jok)
Sumber: