Derita Perempuan Penderita Stroke, Dikhianati di Rumah Sendiri (4)
Takut Tepergok, Celana Dalam Suami Tertukar dengan Pembantu
Ada peristiwa super lucu keesokan hari setelah Koko tepergok keluar dari kamar Saritem, yang diakui untuk mengambil bangkai tikus di bawah ranjang. Awalnya Yuyun berusaha percaya meski ragu. Pagi itu Yuyun agak malas meninggalkan tempat tidur. Ia berbaring malas-malasan sambil memandangi Koko yang bangkit dari karpet. Jam segitu biasanya Koko mandi, kemudian pergi menjaga toko di pasar. Dengan santai dia membuka kaus singlet, kemudian melepas celana kolor. Saat itulah mata Yuyun terbelalak. Sebab, yang dipakai Koko bukan celana dalam (CD) miliknya sendiri, CD warna gelap kesukaannya. Koko terlihat memakai CD warna pink. Berenda, lagi. Dilepasnya CD tadi pelan-pelan. Mungkin baru menyadari CD yang dipakai bukan miliknya, buru-buru Koko berusaha lari ke kamar mandi. Tak sampai selangkah, dia kesrimpet dan jatuh. Tersungkur. Yuyun spontan berteriak sambil menuding CD tadi, “Milik siapa itu?” Koko diam dan pelan-pelan melanjutkan masuk kamar mandi. Meninggalkan CD warna pink berenda. Yuyun kembali berteriak. Kali ini memanggil Saritem. “Tem! Itu milikmu kan?” kata Yuyun sambil menunjuk CD yang tergeletak di lantai. “Kenapa sampai bisa dipakai suamiku?” Saritem diam. Menunduk. Matanya terpejam. Rapat. “Tem, jawab.” “Ya, Nyonya,” jawab Saritem dengan suara bergetar, setelah lama diam, “Tuan salah pakai. Kemarin tergesa-gesa karena dengar Nyonya sepulang dari rumah sakit. Milik Tuan tertinggal di kamar Item.” Emosi Yuyun terpompa sampai ubun-ubun. Saritem dilempar HP. Kena jidat. “Sekarang kemasi barang-barangmu dan pergi,” teriak Yuyun. Napasnya tersengal, kemudian lunglai. Sejak itu Yuyun langganan katering. Khusus lauk dan sayur. Nasi ditanak sendiri dengan magic com. Seminggu kemudian baru pengganti Saritem didapatkan. Dari desa asal Yuyun di Kediri. Dipilih yang sudah agak berumur agar tidak memancing hasrat Koko. Seminggu-dua minggu tidak terjadi apa-apa. Pengganti Saritem, sebut saja Bik Ima, sangat prigel. Semua pekerjaan rumah diselesaikan dengan baik. Masakannya sangat bervariasi dan selalu lezat. Baru pada minggu keempat, Yuyun mendapat kabar mengejutkan dari Bik Ima. Katanya, ketika Yuyun membantu menjaga toko, Koko sering pulang diam-diam dan masuk kamar Iin. Cukup lama di dalam. Sekitar setengah-satu jam. “Iin anak kami, Bik. Tidak mungkinlah Tuan berbuat macam-macam kepadanya,” kata Yuyun ketika kali pertama diberi tahu Bik Ima. Seminggu kemudian Bik Ima lapor lagi. “Bener Nyonya. Mbak Iin di… dianu sama Tuan. Saya tidak bohong. Saya mengintipnya,” kata Bik Ima sambil menangis dan memegangi kaki Yuyun. (bersambung) Penulis : Yuli Setyo Budi Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasihSumber: