Seminggu Sekali Gelar Pengajian
Selama Ramadan ini kegiatan pengajian di Masjid Ar Rahman semakin ditingkatkan yang didirikan 40 tahun yang lalu. Sedangkan, masjid yang berada di Jalan Donokerto II ini juga dikenal dengan nama Masjid Mbah Semendhi. Mengapa Mbah Semendhi karena di lokasi tersebut ada pesarean (makam, red) Mbah Semendhi yang juga mempunyai nama lain yakni Mpu Sura Tjoerigo, yang haul ke-339 pada Agustus mendatang. “Di masjid ini setiap dua minggu sekali ada pengajian warga, tapi dalam Ramadan ditingkatkan satu minggu sekali, begitu pula pada Ramadan tahun sebelumnya,” terang Imam Khotib, Lukman Hakim, Minggu (12/5). Sedangkan untuk kegiatan lainnya, dalam bulan penuh berkah ini, para remaja masjid juga mempersiapkan untuk jemaah yang akan berbuka puasa. “Tentu saja juga ada tadarus,” lanjut Lukman. Lukman menjelaskan, bila Jemaah yang datang ke masjid ini tidak hanya yang tinggal di sekitar masjid. Namun, tidak jarang juga datang dari luar kota. “Bahkan yang datang setiap rombongan sampai puluhan orang,” lanjut Lukman. Lukman mengungkapkan, sebelum didirikan masjid ini, sebelumnya sudah berdiri langgar yang usianya sampai ratusan tahun. “Kata kakek saya, langgar itu didirikan ketika banyak peziarah yang datang ke makam Mbah Semendhi,” imbuh Lukman. Bahkan meski hanya langgar, Lukman mengatakan bila banyak warga sekitar yang datang untuk mengaji. Selanjutnya, pada tahun 1979 mulai dibangun menjadi masjid, dan pada tahun 1982, kali pertama masjid tersebut digunakan untuk salat Jumat. Tidak banyak perubahan masjid semenjak didirikan hingga sekarang. Karena yang diperbarui hanya cat tembok saja. “Bangunannya masih asli, dan beberapa tahun setelah masjid berdiri baru dibangun menaranya,” pungkas Lukman. (tyo/nov)
Sumber: