Kebakaran di Tulungagung Ludeskan Gudang Surya Kencana, Kerugian Capai Setengah Miliar
Tulungagung, memorandum.co.id - Butuh waktu satu jam bagi petugas Pemadam Kebakaran Pemkab Tulungagung untuk menjinakkan api yang menghanguskan dua bangunan gudang di Toko Sparepart mobil Surya Kencana, Kamis (26/11/2020). Empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Kendati sempat terkendala dengan suplay air, namun dekatnya sumber api di sekitar TKP mempercepat proses pemadaman. Pemilik toko sparepart Surya Kencana, Hendrik Setyawan (40) mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui pekerjanya pada pukul 08.30 WIB. Saat itu api sudah membesar di dalam gudang yang berisi kain dan plastik tersebut. “Gudang ini kan jarang dibuka, lha tadi pagi pas pembantu saya datang terus dibuka itu di dalamnya sudah ada api besar, langsung akhirnya minta tolong,” terangnya. Hendrik menduga, api berasal dari hubungan pendek arus listrik. Mengingat, di dalam gudang tersebut terdapat water heater dan selama ini jarang sekali diakses. Akibat kejadian ini kerugian yang dideritanya sebesar Rp 500 juta (setengah miliar). “Kemungkinan karena korslet listrik, di situ kan ada water heater akhirnya langsung merambat ke kain-kain dan plastik yang ada,” ucapnya. Hendrik mengaku juga memiliki 4 unit Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Namun karena kondisi pekerja yang sudah gugup, akhirnya tidak bisa berbuat banyak dan api terus membesar membakar kain dan plastik yang ada di dalam gudang. “Saya tahu langsung lapor pemadam kebakaran. Kalau Apar kita punya 4, 2 unit di toko, 2 di gudang. Tapi karena gugup akhirnya tidak tahu harus berbuat apa,” jelasnya. Sementara Kabid Damkar Satpol PP Tulungagung, Gatot Sunu mengatakan, secara pasti pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran itu. “Untuk penyebabnya belum kita pastikan, akan kita lakukan investigasi,” ungkapnya. Pihaknya akan melakukan investigasi dibantu oleh tim Inafis Polres Tulungagung guna memastikan penyebab kebakaran. Gatot menyebut, pihaknya juga akan meminta keterangan pemilik toko dan saksi yang pertama kali mengetahui kejadian ini. (fir/mad)
Sumber: