Mubalig Pandang Machfud Sosok Lembut dan Ramah

Mubalig Pandang Machfud Sosok Lembut dan Ramah

Surabaya, memorandum.co.id - Para Mubalig di Surabaya memandang Calon Wali Kota Surabaya Irjenpol (Purn) Machfud Arifin sebagai sosok yang berhati lembut dan ramah. Menurut mereka, kelembutan hati Machfuf Arifin terpancar dari sikapnya dalam berinteraksi dengan masyarakat. Koordinator mubalig, guru ngaji, dan dai kampung kecamatan Wonokromo, Tenggilis, Sawahan, dan Dukuh Pakis Ustaz Wiyono mengatakan, semua warga Surabaya yang pernah berinteraksi langsung dengan Machfud Arifin pasti langsung jatuh hati dengan kelembutan hati dan keramahan beliau. Selain itu, Machfud Arifin adalah sosok pemimpin yang religius. Sebab, saat menjadi Kapolda Jatim dirinya membangun masjid megah di Mapolda Jatim yang dinobatkan sebagai masjid terbesar dan termegah di lingkunan Polda se-Indonesia. "Saya katakan dari hati saya bahwa Pak Machfud itu ramah dan lemah lembut. Beliau pemimpin yang religius, amanah, dan peduli terhadap masyarakat," kata Ustaz Wiyono dalam pertemuan mubalig dan dai kampung se-Surabaya, Selasa (24/11/2020). Sebagai purnawirawan polisi, Machfud dikenal tegas, namun memiliki kemampuan dalam merangkul semua golongan. Menurut Ustaz Wiyono sudah saatnya Surabaya memiliki pemimpin yang mampu menjaga Surabaya dengan kebijaksanaan. "Beliau itu pemersatu, kepemimpinan beliau sangat dibutuhkan surabaya yang rakyatnya heterogen. Beliau pengayom dan sangat peduli. Saya yakin masyarakat Surabaya bisa makmur di bawah kepemimpinan beliau. Machfud artinya menjaga, Arifin adalah bijaksana. Jadi mampu menjaga Surabaya dan bijaksana terhadap rakyatnya," imbuh Ustaz Wiyono. Sementara itu, Machfud Arifin mengatakan bahwa Surabaya adalah tempat para pahlawan dan wali. Para mubalig dan dai di Surabaya harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Mantan Kapolda Jatim itu menegaskan, moral dan akhlak menjadi landasan utama dalam pendidikan karakter. Sebab, pintar saja tidak cukup tanpa dilandasi dengan akhlak. "Mubalig menjadi pilar dalam penanaman moral terhadap generasi penerus bangsa. Buat apa pintar tapi kelakuan jelek. Nah peran guru, kiai dan para pendakwah ini sangat penting. Peranan beliau ini membantu pemerintah dan sangat baik untuk masyarakat," pungkas Machfud. (mg-1/fer)

Sumber: