Sat Binmas Polres Jember Latih Ketangkasan ASN Lapas
Jember, Memorandum.co.id - Untuk meningkatkan keterampilan pengawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember digelar Pelatihan Masa Pembinaan Mental dan Fisik (Mapemsik) di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Jember Jl. Letjen Panjahitan, lingkungan Sumber Dandang, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari. Kalapas Kelas IIA Jember, Yandi Suyandi melalui Kasi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib, Andre Setiawan menerangkan, lanjutan kegiatan Mapemsik bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Lapas Kelas IIA Jember angkatan 2017- 2018 ini diikuti sebanyak 44 peserta. "Dalam kegiatan ini kami bekerja sama dengan pihak terkait dalam hal ini pihak Sat Bimmas Kepolisian Resor Jember guna memberikan materi beladiri praktis. Pertama bagaimana cara mengatasi huru-hara, utamanya untuk berlindung dari ancaman keselamatan dengan menggunakan sarana prasarana yang kita miliki oleh personil," kata Andre Setiawan Jum'at (20/11/2020). Selain itu, lanjut Andre, membentuk mental dan attitude atau sikap tingkah laku atau perilaku seseorang dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan sesama manusia. "Dengan pemberian berbagai materi ini bisa menjadi harapan tunas pengayoman yang berintegritas dan berdedikasi. Hasil pelatihan ini bisa dijadikan bekal mereka untuk melaksanakan tugas ke depan lebih baik lagi," pungkas ketua pelaksana Mapemsik, Andre Setiawan. Sementara menurut Aiptu Junit Tri Handoyo, Instruktur pelatihan anggota Satbimas Polres Jember, pemberian materi beladiri praktis diberikan terkait cara menggunakan alat perlengkapan yang menempel pada diri petugas. "Bagaimana cara menggunakan tongkat, borgol, dan tameng, dilaksanakan pelatihan bagi mereka, tujuannya supaya mereka bisa dan mampu serta terampil dalam menggunakan perlengkapan dan alat yang ada padanya," ujar Junit Tri Handoyo. Pelatihan ini juga diharapkan agar para pegawai angkatan baru Lapas Jember bisa mengerti bagaimana cara menggunakan alat pemukul untuk menangkis guna melindungi diri dari ancaman secara baik dan benar. “Pesan kami, beladiri praktis tersebut dijadikan sebagai kegiatan pengetahuan dan keterampilan para pegawai dalam pencegahan awal," tutupnya. (edy)
Sumber: