Kapal MV Mentari Crystal Karam di Terminal Teluk Lamong
Surabaya, memorandum.co.id - Kecelakaan laut terjadi di Terminal Teluk Lamong (TTL), Surabaya, Minggu (15/11/2020) malam. Sebuah kapal MV Mentari Crystal bermuatan peti kemas dengan tujuan Surabaya-Kendari tenggelam saat bersandar di dermaga. Detik-detik kapal tenggelam tersebut terekam video amatir. Dari awal rekaman berdurasi 02.17 menit itu tampak kapal dengan panjang 84,57 meter dengan lebar 14 meter itu kondisinya sudah miring. Kepala Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak Capt Sudiono menyampaikan, fokus pihaknya saat ini adalah memastikan kelancaran pelayanan operasional di TTL tetap terjaga, terkait penyebab kejadian pihaknya juga akan menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab kejadian tersebut. “Fokus kita saat ini adalah bagaimana agar pelayanan logistik ini tetap lancar dan tidak terganggu, TTL telah melakukan penanganan dengan baik sehingga tidak mengganggu kegiatan lainnya. Terkait penyebab kejadian masih dalam proses pendalaman kami,” imbuhnya, Senin (16/11/2020). Disinggung penyebab kapal tenggelam akibat kelebihan muatan? Sudiono menerangkan, bahwa kapal sudah memenuhi surat persetujuan berlayar (SPB). Sehingga kapal tersebut memenuhi kelayakan secara keseluruhan, baik administrasinya dan fisiknya. “Sebetulnya kapal tidak over capacity dan tidak overdraft, kapal sudah memenuhi keselamatan, karena itu kita sudah memberikan SPB, kalau sudah memberikan SPB berarti kapal sudah layak secara keseluruhan baik administrasi maupun fisik,” jelasnya. Saat insiden itu, kapal bermuatan 137 peti kemas, dengan tujuan Surabaya-Kendari. Hingga kemarin, Syahbandar melakukan investigasi penyebab karamnya kapal tersebut. “Kita masih melakukan investigasi, saya belum memberikan penyataan penyebab kejadian itu, karena membutuhkan proses, pengumpulan data, dan sebagainya. Tapi sudah saya sampaikan melakukan investigasi internal dari kesyahbandaran ya, kemudian kapten-kapten,” cakapnya. Untuk pengangkatan bangkai kapal dilakukan secepatnya dilakukan. “Mungkin target sekitar dua –tiga minggu selesai diangkat,” jelasnya. Sementara itu, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat menjamin pelayanan operasional bongkar muat di TTL, berjalan lancar. “Ada sejumlah tahap yang telah kami lakukan untuk menormalkan kembali operasional di TTL yaitu sesaat setelah kejadian langsung mengevakuasi ABK dan peti kemas kapal MV Mentari Crystal," ujarnya. Tambah Faruq, pihaknya juga melokalisir lokasi dengan memasang oil boom di tempat kejadian. "Langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah mengatur dan menyesuaikan skema pelayanan penyandaran kapal di TTL untuk memastikan pelayanan tetap normal,” kata Faruq. Sementara itu, Direktur PT Mentari Mas Multimoda Anthony Soenardi Sudartan mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melakukan proses evakuasi kapal secepatnya hal tersebut bertujuan agar tidak terlalu mengganggu aktivitas operasional pelayanan di TTL. “Kami akan berupaya secepat mungkin mengevakuasi kapal kami sehingga harapanya tidak mengganggu proses operasional pelayanan yang di lakukan oleh TTL,” tegas Anthony, yang juga pemilik kapal MV Mentari Crystal itu. Terkait riwayat kapal, pihaknya menjelaskan bahwa kapal MV Mentari Crystal dibuat sejak 1992 di Cina. “Kapal dibeli sekitar 2010. Kondisi kapal normal, dengan tujuan Surabaya-Kendari. Normal semua, tidak ada masalah. Atas peristiwa ini kita serahkan kepada pihak terkait untuk mengungkap penyebabnya,” sebutnya. Ia juga mendapat laporan dari nakhoda bahwa insiden itu terjadi setelah muat. “Kapal tiba-tiba miring jadi kita belum tahu,” imbuhnya. (alf/fer)
Sumber: