Cegah Kematian Ibu dan Bayi, Ladub Siapkan Program Bersalin Gratis
Malang, memorandum.co.id - Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Malang masih terbilang cukup tinggi. Kondisi ini bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah masalah ekonomi dan fasilitas kesehatan bayi. Ini menjadi perhatian pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Malang nomor urut 2, Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (Ladub). Selain program 1 Desa 1 Mobil Siaga, kali ini paslon nomor urut 2 ini juga mengkorelasikannya dengan program Bersalin Gratis Bagi Warga Kurang Mampu. Menurut Calon Bupati Malang Lathifah Shohib, program ini untuk menyelamatkan para ibu dan anak dari risiko angka kematian akibat melahirkan. “Komitmen program kami bagi para ibu adalah bersalin gratis baik secara normal maupun sesar, khusus bagi warga kurang mampu,” kata wanita yang akrab disapa Bu Nyai itu saat berkampanye di wilayah Kecamatan Pakisaji, Senin (16/11/2020). Ia menjelaskan, program ini bisa dikorelasikan dengan satu desa satu mobil siaga. Nantinya, jika masyarakat yang ada di desa terpencil jauh dari rumah sakit bersalin, maka penanganan cepat akan dijemput dengan mobil siaga yang ada di desa. “Setelah itu masyarakat kurang mampu akan diberikan fasilitas gratis untuk proses bersalin baik secara normal maupun sesar itu tergantung analisa dokter,” tandasnya. Bukan itu saja, mantan anggota DPR RI itu menegaskan program ini nantinya akan berjalan sepanjang seorang ibu melahirkan. Sebelum bersalin, para ibu kurang mampu nantinya akan diberikan perhatian lebih berupa akses periksa ke dokter gratis ditambah dengan pemberian vitamin bagi ibu dan anak. “Jadi ini berlaku sejak seorang ibu hamil sampai beliau melahirkan, termasuk nutrisi untuk bayinya nanti,” jelasnya. Cucu pendiri NU itu menambahkan nantinya pihaknya akan menambah rumah sakit bersalin di berbagai desa se-Kabupaten Malang. Sebab berdasarkan data, tidak semua desa memiliki puskesmas atau rumah sakit bersalin. “Selain kita memberikan program, nantinya juga kita perbaiki sarana dan prasarana kesehatan sehingga kualitas layanan kesehatan khususnya untuk bersalin menjadi lebih baik kedepan,” imbuhnya. Bu Nyai mengatakan, program ini cukup penting karena selama ini angka kematian ibu dan bayi cukup besar. Apalagi, sebagai seorang perempuan, Bu Nyai mengetahui berapa pentingnya pengorbanan seorang ibu hamil dan hadirnya seorang anak di tengah keluarga. “Saya sebagai perempuan bisa merasakan bagaimana pentingnya masalah ini, sehingga program ini benar-benar akan menjadi komitmen kami ketika diberikan amanah oleh rakyat untuk memimpin Kabupaten Malang,” paparnya. (*/ari/fer)
Sumber: