Selamat Jalan Ketum Dokter Samsul Arifin

Selamat Jalan Ketum Dokter Samsul Arifin

Entengan. Hobi bantu orang. Hobi bagi-bagi resep hidup sehat. Dekat kepada siapa saja. Bertutur kata halus. Murah senyum. Wajah yang teduh. Jamaah yang rajin. Apalagi? Sepertinya semua hal yang baik melekat padanya: dr Samsul Arifin MARS. Tetangga kami di Taman Intan Nginden, teman karib, dokter kami, jamaah kami. Dan, calon Ketua Umum Yayasan Sabiilus Salam yang belum sempat dilantik. Allah memanggilnya pagi tadi pukul 06.45. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’uun. Sesungguhnya kita ini milik Allah, dan sesungguhnya kita kembali kepadaNya. Direktur Rumah Sakit Islam Ahmad Yani ini meninggal karena covid. Istri, anak, menantu, dan dua cucunya, dikabarkan juga terkena. Di antaranya, di tengah sakitnya, mereka mengantarkan kepergian sang Ayah dan kakek tercinta. Allhummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu. Dan, semoga keluarga yang sedang diuji sakit, dikaruniai kesembuhan segera. Syafakallahu lahum ya Allah. ‘’Siap. Diamanahi apa saja untuk masjid,’’ kata dr Samsul pada rapat yayasan Oktober lalu. ‘’Karena latar belakang saya dokter maka insya Allah, nanti kita dirikan klinik di masjid kita,’’ katanya setelah diminta memberikan beberapa pandangan oleh Ketua Pembina Yayasan Mohamad Farid SH. Mantan Bupati Lamongan ini juga sudah membocorkan Dokter Samsul bakal menggantikan Ketua umum lama, Dr Ir H Fattah Yasin, yang masa jabatannya habis, dan kini tengah menjadi cabub di kota kelahirannya Sumenep. Karena itu, pada rapat itu, ada doa bersama untuk kemenangannya pada pilbup 9 Desember nanti. Selain telah membawa kemajuan masjid, Dr Fattah Yasin selalu memberikan santunan kepada yatim piatu dan sembako bagi warga yang membutuhkan setiap kali masjid mengadakan peringatan Hari-Hari Besar Islam. Yang luar biasa, semua yang hadir selalu diberi oleh-oleh dua kotak: jajan dan makanan. Tak heran, jika setiap kali acara, selalu pengunjungnya membeludak. Alhamdulillah menjadikan masjid yang makmur. ‘’Maaf, rapatnya dibatalkan. Dokter Samsul terkena Covid. Mari berdoa untuk kesembuhannya,’’ bunyi WA dari Abah Farid, mantan Bupati Lamongan yang berusia 80 tahun tapi masih enerjik mengurus masjid dan travelnya, Tourindo, ini. Ada tiga yang kecele pada rapat kedua penyiapan pengurus baru itu: Saya, Pak Herwanto (Pembina), dan Pak Supeno Aji (pengawas). Maklum, WA baru dikirim dua jam sebelum rapat. Maklum, Abah Farid juga baru menerima kabar dari dokter Samsul pagi itu juga. Beberapa hari kemudian, muncul WA dari dokter Samsul, setelah kondisinya sempat membaik, dan ventilator dilepas, agar kita semua tidak usah menunggu kesembuhan beliau. ‘’Mohon diteruskan saja rapatnya. Ditunggu umat. Saya sami’na wa atho’na,’’ kata dr Samsul. Maka, Kamis kemarin, kami mengadakan rapat lagi di kantor Tourindo, membahas kepengurusan baru dan brainstorming masjid seperti apa yang kita impikan. Kami semua masih sepakat menjadikan dr Samsul sebagai Ketua Umum. Betapa kagetnya kami, dua jam sebelum rapat ketiga di Rumah Ir Hussein, Pembina, kami dapat WA dari Abah Farid, dr Samsul sudah tiada. Kita tetaplah manusia, makhluknya, hanya bisa merencanakannya, sang khaliqlah penentunya. Faidza ja-a ajaluhum laa yasta’khiruuna sa’atan walaa yastaqdimuun. Apalabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan dan percepatan sesaatpun (Sura Al A’raf 34). Selamat jalan dr Samsul, calon ketum kami. Allah pasti telah mencatat semua amal salihmu yang insya Allah mengantarmu bersanding di-sisiNya. Kami semua menyaksikan kebaikanmu. Aamiin.(*) Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)

Sumber: