Ketika Kaum Pembantu Berebut Kehangatan Juragan Lelaki (5 – habis)
Ingin Menguak Rahasia Permainan Ranjang Pak Candra vs Parem
Seperti diharapkan semula, Pak Candra mulai nempel kayak perangko kepada Tuti. Walau begitu, sekali-kali Pak Candra juga masih suka nyambangi Parem. Dasar lelaki. Nyonyo. Nggrangsang. Tuti heran. Wong perempuan gak jelas gitu kok bisa-bisanya membuat Pak Candra kedanan. Sulit meninggalkannya. Karena itu, ia bermaksud mencari rahasianya. Apa pun akan dilakukan untuk mendapatkannya. Ternyata tidak gampang. Tuti sudah nekat merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Parem agar perempuan bermulut semi mancung itu mau membuka rahasia tadi. Tapi sia-sia. Parem sangat keuh-keuh menjaga rahasia. Tuti tidak berputus asa. Sebab, dia yakin ilmu yang dimiliki Parem akan sangat berguna bila nanti sudah kembali ke tempat kerjanya semula. Para tamu akan antre seperti masyarakat mengantre BLT (bantuan langsung tunai). Setelah benar-benar yakin menemui jalan buntu dari sumber utama, Tuti berusaha lewat pintu lain. Lewat jalur konsumen. Lewat pengakuan Pak Candra. “Kamu tidak akan bisa. Sangat sulit,” kata Pak Candra ketika Tuti minta agar lelaki itu bersedia membuka rahasia permainannya vs Parem. Tuti memaksa dengan ancaman akan pulang ke desa kalau Pak Candra tetap tidak mau terbuka. Dan benar, ketika Tuti pura-pura ringkes-ringkes hendak pulang, Pak Candra akhirnya luluh. Dia buka rahasia permainanya vs Parem. Ternyata posisi Parem dalam permainan vs Pak Sandra memang asli tidak mudah. Tapi keren. Tuti membutuhkan waktu seminggu lebih untuk menguasai tekniknya. Hasilnya? Di luar dugaan. Kini Pak Candra benar-benar lengket kepada Tuti. Bukan kayak perangko dan amplop, tapi kayak tikus menginjak jebakan lem cap Gajah. Permintaan agar Pak Candra menjauhi Parem pun dituruti tanpa reserve. Pak Candra tidak pernah lagi malam-malam melompat pagar untuk menemui Parem. Cerita Pak Candra vs Parem sudah the end. Sudah game over. Tapi, fakta ini harus ditebus Tuti dengan harga mahal. Dia ditangkap polisi karena dituduh mencuri. Mengambil uang dan perhiasan milik juragan Parem. “Kata Tuti sih ini fitnah. Parem yang memfitnahnya,” kata polisi jaga tadi. Tuti lantas memanggil Nanik. Diminta menemui di tahanan. Saat mereka bertemu itulah, Tuti mentransfer ilmu permainan Pak Candra vs Parem yang sudah dia kuasai. “Tut, bener tah kamu mencuri?” tanya Nanik di sela mendengarkan tutorial yang disampaikan Tuti. “Fitnah. Aku yakin Parem dalangnya. Dia sakit hati karena Pak Candra tidak lagi menemuinya. Aku dituding merebut,” kata Tuti, yang yakin tidak lama lagi akan dibebaskan. Ternyata benar. Dalam sidang yang digelar di PN, Tuti terbukti tdak bersalah. Kini bola berbalik arah. Parem yang dituduh melanggar hukum. Dia yang mengambil uang dan perhiasan juragannya, kemudian diam-diam ditaruh di lemari Tuti. Memorandum hadir mendengarkan sidang putusannya. Keluar ruang sidang Memorandum memepet Tuti dan Nanik. “Ternyata apa rahasia permainan Parem vs Pak Candra?” tanya Memorandum kepada Tuti dan Nanik. Keduanya tidak menjawab. Mereka hanya tersenyum. Memorandum mendesak. Tuti dan Nanik tetap diam. Beberapa hari lalu Memorandum mencari Tuti atau Nanik di rumah Pak Candra. Ternyata mereka sudah tidak ada. Tuti menikah vs salah satu tamu pelanggannya, sedangkan Nanik menikah vs duda di desanya. Ingin tahu rahasia permainan Parem vs Pak Candra? Jangan khawatir. Santai dulu. Memorandum akan desak mereka untuk berbagi ilmu. Kebetulan Sabtu depan Memorandum diundang tetangga Tuti dan Nanik. (habis) Penulis : Yuli Setyo Budi Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasihSumber: