Kapolres Mojokerto: Jelang Pilkada Waspada Hoax Picu Perpecahan

Kapolres Mojokerto: Jelang Pilkada Waspada Hoax Picu Perpecahan

Mojokerto.memorandum.co.id - Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, beserta PJU Polres Mojokerto  melaksanakan safari Jumat di Masjid Nurul Huda, Desa Tumapel, Kecamatan Dlanggu, Junat (13/11). Safari Jum'at yang  bertujuan menjalin silaturahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan jemaah Salat Jumat  tersebut sebagai implentaai Program Inovasi Harkamtibmas Polres Mojokerto Bubur  Sruntul (sambung silaturahmi dengan santri umat dan ulama). Dalam sambutannya kapolres menyampaikan, syukur alhamdulilah bisa melaksanakan Salat Jumat bersama dalam situasi pandemi  Covid 19. Terkait pandemi yang masih terjadi khususnya di wilayah Kecamatan Dlanggu dan  Kabupaten  Mojokerto pada umumnya,  bahwa Covid 19 masih ada namun  di Kabupaten Mojokerto,  bisa mengubah status  dari zona merah ke zona oranye."Ini karena disiplin dari masyarakat. tanpa bantuan masyarakat kita tidak bisa berbuat apa apa," ujar kapolres. Lebih lanjut kapolres,  pihaknyamengucapkan terima kasih pengurus Masjid Nurul Huda sudah patuhi protokol kesehatan. Peningkatan disiplin pemerintah sudah melakukan operasi yustisi. Ia ucapkan terima kasih itu wujud sayangnya pemerintah kepada masyarakat dan kepada Muspika Dlanggu yang tak hentinya melakukan pencegahan Covid-19. "Saat ini kita memasuki situasi pemilukada. Saya berharap tolong betul-betul menjaga kondusivitas di wilayah Kabupaten Mojokerto. Siapapun pimpinan kita, harus kita terima. Jangan sampai ada pihak dari luar yang masuk untuk mengganggu dan memecah belah masyarakat Kabupaten Mojokerto," tegas Kapolres. Tetap patuhi aturan yang ada. Dalam situasi seperti ini hampir bisa dipastikan akan muncul banyak berita hoax yang menyebar sehingga menimbulkan perpecahan. Jangan sampai terpancing oleh berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kapolres juga menyampaikan permasalahan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Mojokerto. Masih banyak ditemukan kasus penyalahgunaan peredaran narkoba, Pelaku tersebut didominasi oleh orang dari luar Mojokerto yang ingin merusak generasi muda di Mojokerto. "Saya berharap para alim ulama dan masyarakat dapat membantu kami dalam pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Kami tidak bisa bekerja dengan maksimal tanpa bantuan informasi dari masyarakat. Mari mewujudkan Mojokerto yang sehat dan bebas narkoba," pungkasnya.(war/udi)

Sumber: