Jual Motor Teman Demi Hidupi Isteri

Jual Motor Teman Demi Hidupi Isteri

Surabaya, memorandum.co.id - Alih-alih membahagiakan isteri kedua, membuat Andryan Catur Handoko menjadi penghuni penjara. Pria 33 tahun itu ditangkap anggota Tim Antibandit Polsek Tegalsari setelah membawa kabur motor Slamet Riyadi yang tidak lain adalah mantan teman indekos sewaktu bujangan dulu. Pria asal Jalan Kupang Krajan Gang III itu disergap saat berbelanja dengan istri keduanya di minimarket Jalan Diponegoro, Minggu (8/11). "KamiĀ  amankan tersangka setelah korban membuat laporan kasus itu," kata Kanitreskrim Polsek Tegalsari Iptu I Gede Made Sutanaya, kemarin Kamis (12/11). Made menjelaskan, jauh sebelum kejadian, korban dan tersangka merupakan teman satuindekos di Jalan Plemahan. Saat itu, keduanya sama-sama bekerja serabutan. Namun, karena keterbatasan pemasukan, tersangka sering telat membayar uang kos hingga membuatnya keluar dari kos itu. Sejak saat itu, tersangka semakin kebingungan mencari uang. Bahkan, dia juga rela menceraikam istri pertamanya. Dia lantas menikah kali kedua. Hanya saja, pernikahan itu tidak mengubah nasibnya. Terlebih sejak pandemi melanda. Jasa antarbarang yang digelutinya sepi peminat. Karena masih ada istri yang harus dihidupi, membuat Catur memutar otak mencari uang secara instan. Dia kemudian berinisiatif untuk memanfaatkan teman lamanya dengan membawa kabur motor. Dengan modus meminjam motor untuk foto copy KTP, tersangka berhasil mengelabui korban. "Karena sudah pernah hidup satu kos, tidak membuat korban sedikitpun curiga. Dia begitu saja menyerahkan kunci motor jenis Honda CB150 miliknya. Tersangka kemudian membawa kabur motor tersebut meski tanpa surat kendaraan," lanjut Made. Hingga sore hari, tersangka tidak kunjung kembali. Hal tersebut membuat korban kebingungan. Terlebih saat dihubungi, HP tersangka juga tidak aktif. Korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polsek Tegalsari. Dihadapan penyidik, tersangka mengaku nekat membawa kabur motor itu karena terdesak kebutuhan ekonomi. Penghasilan sebagai jasa kurir barang tidak mencukupi gaya hidup dirinya dan istri yang baru dinikahinya. "Buat kebutuhan hidup. Orderan sepi pak," aku Catur. Pria bertatto itu juga mengaku sudah menjual motor korban senilai Rp 5 juta kepada seseorang berinisial SN. "Sudah saya jual pak. Saat itu saya lepas Rp 5 juta ke teman saya (SN, red)," pungkas Catur.(fdn/udi)

Sumber: