Pembangunan Jembatan Pranti Terancam Molor

Pembangunan Jembatan Pranti Terancam Molor

Gresik, memorandum.co.id - Proyek pembangunan jembatan di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, terancambakal molor. Hingga saat ini pembangunan diperkirakan masih di bawah 20 persen. Jembatan tersebut menjadi salah satu jalur transportasi bagi warga desa. Dengan pembangunan jembatan tersebut, harapannya bisa mempermudah mobilitas masyarakat. Namun, hingga kini pengerjaan masih belum menunjukkan progres menggembirakan. Hal itu pun disesalkan oleh Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi. Ia menyebut, proyek tersebut hampir bisa dipastikan tidak sesuai jadwal. Padahal, pengumuman pemenang tender dan penandatangan kontrak sudah dilakukan sejak September 2020. "Kalau dilihat dari progres hari ini, sudah hampir bisa dipastikan bakal molor. Untuk pengeringan cor-coran saja membutuhkan waktu 28 hari agar benar-benar kuat. Dan sekarang nampaknya masih belum proses pengecoran, pekerja baru melakukan penggalian tanah sebagai tempat cor-coran tersebut," ujarnya, Kamis (12/11/2020). Tidak hanya itu, ia juga menyayangkan pengerjaan proyek yang sempat terhenti. Bahkan infonya, proyek baru berjalan kembali pada Sabtu (7/11/2020) kemarin. "Progres-nya masih di bawah 20 persen, bakal molor," kata politisi PKB itu. Proyek yang menelan anggaran sekira Rp 639 juta itu diprediksi membutuhkan waktu tiga bulan. Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gresik 2020. Ia menyebut, proyek akan bisa cepat selesai jika kontraktor menggunakan bahan material yang lebih cepat mengering. Akan tetapi hal tersebut berkaitan dengan harga bahan yang lebih mahal.(and/har/udi)  

Sumber: