Masyarakat harus Bersatu Menjaga Ukhuwa Islamiyah

Masyarakat harus Bersatu Menjaga Ukhuwa Islamiyah

SURABAYA - Pesta demokrasi di Indonesia, khususnya di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak telah selesai dan berjalan aman. Kini tinggal menunggu hasil pengumuman dari komisi pemilihan umum (KPU). Saling klaim kemenangan kedua pasangan calon presiden mendominasi di layar televisi hingga membuat rakyat bingung. Tindakan itu mendapatkan sorotan dari Dewan Pakar Majelis Ulama (MUI) Jawa Timur Habib Achmad Zein Alkaf. Ia mengimbau kepada seluruh elit politik dan para tokoh masyarakat di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak tidak terpancing dengan isu people power, yang dianggap membingungkan dan memanaskan situasi yang sudah aman ini. "Parah elite politik dan para tokoh masyarakat seharusnya mendinginkan situasi dan jangan berkomentar yang tidak-tidak sehingga memancing amarah dan bertindak anarkis," kata Habib Achmad Zein Alkaf. Apalagi, masih kata Habib, berkomentar di televisi dan saling klaim kemenangan hingga membuat rakyat Indonesia bingung dan membuat situasi aman menjadi panas. Marilah sama-sama menunggu hasil pengumuman dari KPU Pusat. "Negara kita adalah demokrasi. Ketidakpuasan pasti ada, Bila dimenangkan nomor urut satu, yang nomor dua tidak puas. Begitu sebaliknya. Tidak apa-apa protes turun ke jalan tapi jangan bertindak anarkis," imbau dia. Habib, yang juga Ketua Umum Front Anti Aliran Sesat (FAAS) ini menilai situasi pemilu di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak memang sempat memanas dan terjadi sedikit gesekan. Namun, semua itu sudah bisa diatasi oleh petugas dari TNI-Polri. Masyarakat dan elite politik diimbau menunggu hasil Pemilu 2019 dari penghitungan resmi KPU pada 22 Mei 2019 mendatang. "Masyarakat harus bersatu menjaga ukhuwa Islamiyah dan ukhuwa Wathoniyah pasca Pemilu 2019. Siapa pun pemimpinnya kita harus mendukung, semoga dapat membawa bangsa ini lebih maju," pungkas Habib. (rio/tyo)

Sumber: